Dalam percakapan dalam bahasa Inggris itu, ia menyelipkan bahasa Indonesia, dia tidak suka mandi air hangat karena akan merasa, "Aduh, tenang, ingin tidur."
Dalam percapakan itu, ia juga mengatakan pengalaman masa kecilnya yang tak mengenakkan karena sering pernah "banci".
Ia juga mengatakan ia bertolak ke London dan mendapatkan hak tinggal di Inggris melalui pengacara di Hong Kong, karena ibunya lahir di wilayah China itu.
Nicoletta Kotsianas, direktur K2 Intelligence yang disewa oleh eksekutif Hollywood yang ditiru suaranya untuk penyelidikan penipuan ini, mengatakan penipu kemungkinan menghasilkan antara 1,5 juta sampai 2 juta dollar AS secara total.
"Para korban mengatakan mereka menyerahkan ratusan dolar per hari kepada supir sebagai 'biaya transportasi' dan sering juga ratusan dolar untuk 'izin foto' atau biaya lain yang disebut penting," Vanessa Grigoriadis dan Josh Dean.
"Ratu itu, menurut polisi Indonesia, memiliki paling tidak dua komplotan di Jakarta, yang menagih biaya. Menilik informasi yang kami dapatkan dari korban ... Ratu Penipu biasanya mendapatkan beberapa ribu dolar per korban - selain mereka yang ditipu beberapa kali, dan bolak balik ke Indonesia dan masih berharap untuk mendapatkan karier besar," tambah mereka.
Titik terang pengungkapan kasus penipuan pun semakin terendus gegara penepuan paspor palsu dari salah seorang korban, yakni penulis skenario film Long Island, Greg Mandarano.
Mandarano telah bertemu dengan si ratu enam kali dan dia kenal sebagai Anand Sippy (nama palsu lain).
Mandarano juga memiliki foto-foto orang ini, serta salinan paspor (Indonesia) dengan nama berbeda Gobind Lal Tahil.
Nama Gobind juga ternyata palsu.