"Hargobind Punjabi Tahilramani, sering dipanggil sebagai " Gobind," lahir di Jakarta dari keluarga berada pada hari Halloween, 31 Oktober 1979," tulis watawan di balik podcast itu, Vanessa Grigoriadis dan Josh Dean yang menulis investigasi ini di Vanity Fair.
Melansir dari BBC, pejabat KBRI di London, Widani Sayuoka mengatakan bahwa sosok yang diduga kuat sebagai pelaku penipuan itu ternyata tak terdaftar di data KBRI.
"Kami sudah cek di data lapor diri kami bahwa yang bersangkutan atas nama Hargobind Punjabi Tahilramani a.k.a Gobind, tidak terdaftar dalam database WNI KBRI London."
Apa yang diduga dilakukan oleh Tahilmarani - yang meniru banyak suara perempuan eksekutif Hollywood - adalah menipu para aktor tampan dan pihak lainnya, sebagian diminta melakukan percakapan seks lewat telepon.
Ia diduga menipu lebih dari 1 juta dollar AS (sekitar Rp14 miliar) dari para korbannya.
Salah satu suara yang pernah ia tiru adalah suara bernada tinggi mantan istri, raja media, Rupert Murdoch, Wendi Deng, sebagai upaya untuk menipu.
Penipuan yang tengah diselidiki FBI sejak tahun lalu itu, diduga dilakukan selama paling tidak lima tahun, dengan menjaring ratusan orang, untuk ditipu masing-masing ribuan dolar, menurut laporan podcast Chameleon.
"Di Inggris, dia dikenal sebagai orang yang berpengaruh dalam makanan melalui Instagram di bawah nama Pure Bytes and ISpintheTales. Dalam video sosial media, Tahilramani, yang belum menanggapi banyak permintaan kami untuk berkomentar, bermuka bulat dengan senyum ramah," tambah mereka.
Namun nampaknya wanita yang diduga kuat sebagai pelaku penipuan kini diketahui telah berpindah tempat tinggal ke kota Manchester.
Kemunculan dugaan dari wanita penipu sebagai seorang WNI muncul karena ada pemakaian bahasa Indonesia dalam aksi penipuan.