"Di sana Pulau Jawa hanya tergambar sepanjang 10 sentimeter," kata sahabat Bob, Petit Muharto Kartodirdjo, penerbang Angkatan Udara Republik Indonesia, seperti dikutip dari buku Shared Hopes, Separate Fears: Fifty Years of U.S.-Indonesian Relations karya Paul F Gardner.
Bob, demikian ia akrab dipanggil, adalah seorang mantan pilot Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) asal Parsons, Kansas.
Ia mengajukan diri untuk melakukan penerbangan bagi Republik yang baru saja terlahir dari Bumi Pertiwi.
Bob kali pertama bertemu dengan Petit saat ia menerbangkan C-47 untuk sebuah perusahaan di Filipina, CALI.
"Ia kemudian membeli Douglas DC-3 untuk diterbangkan demi kepentingan Republik. Kami menyebut pesawat itu RI-002, sebab nomor RI-001 disiapkan untuk pesawat presiden di masa yang akan datang," kata Petit.
Kala itu, Belanda memblokade pelabuhan dan mengawasi ketat wilayah udara.
Bob, yang dikontrak Pemerintah RI, mengemudikan pesawat pada malam hari mengirimkan perbekalan medis dari Palang Merah Amerika Serikat dan kargo lainnya.
Bob membantu menyelundupkan vanila, kina dan karet dari Indonesia ke luar negeri. Lalu dia membawa senjata, pakaian dan obat-obatan ke Tanah Air. Ia juga banyak membantu TNI menjalankan operasi militer.
Dialah pilot operasi penerjunan pertama yang dilakukan AURI pada 17 Oktober 1947 untuk menembus blokade Belanda.