Sosok.ID -Kekalahan Armenia dari Azerbaijan di Nagorno-Karabakh mungkin menjadi pukulan telak bagi Perdana Menteri Nikol Pashinyan.
Kekalahan ini tunjukkan militer Azerbaijan lebih unggul daripada Armenia.
Namun kekalahan ini juga berarti lain.
Semenjak Pashinyan menjabat mulai 2018 lalu, ia mengemban banyak harapan dari penduduknya.
Warga Armenia inginkan negara mereka maju, bebas dari korupsi dan bisa berdaulat penuh atas wilayah Nagorno-Karabakh.
Sayangnya terlepas dari konflik di dalam negeri, kondisi geopolitik Armenia berada di titik nadir.
Mereka terasingkan, karena justru banyak pihak lebih mendukung Azerbaijan, pemilik resmi wilayah Nagorno-Karabakh.
Satu-satunya sekutu adalah Rusia, yang punya agenda untuk mencaplok Armenia demi membangun Soviet modern.