“Saya juga ingin mengingatkan agar ulama maupun pemuka agama atau siapapun yang punya massa, hendaklah berkata-kata yang baik."
"Ceramah yang menyejukkan, tidak memprovokasi, berilah contoh yang baik bagi umat," pinta politikus partai NasDem tersebut.
Lebih lanjut, ungkap Sahroni, jika memang ada hal-hal yang tidak berkenaan di hati, alangkah lebih baik apabila kritik disampaikan dengan bahasa yang santun.
“Harusnya kalau memang ada yang dinilai berbuat kesalahan, hendaknya didoakan agar lebih baik, bukannya didoakan yang jelek-jelek," ungkapnya.
Sahroni pun menegaskan, bahwa agama tidak pernah mengajarkan untuk menyumpah serapahi sesama manusia.
"Ajaran agama kan jelas, tidak boleh itu ngedoain jelek. Itu bukan doa, tapi sumpah serapah, Allah juga tidak akan mengabulkan," tandasnya.
Adapun diberitakan sebelumnya, acara yang digelar Habib Rizieq telah menuai pro kontra dari masyarakat sebab menimbulkan kerumunan di tengah pandemi Covid-19.
Selain menggelar acara Maulid Nabi, Habib Rizieq juga mengadakan pesta pernikahan putrinya yang digadang-gadang dihadiri oleh 10 ribu orang.
Pemprov DKI Jakarta dikritik karena dianggap tidak menindak tegas pelanggar protokol kesehatan.
Pada akhirnya, Satpol PP DKI Jakarta menjatuhkan sanksi denda Rp 50 juta kepada Rizieq Shihab.