Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sains Keteteran, Terdengar Setiap 26 Detik Sekali, Ilmuwan Kesulitan Cari Sumber Detak Jantung Bumi, Sudah Diteliti Sejak 1960

Rifka Amalia - Kamis, 12 November 2020 | 12:13
Ilustrasi
Tumisu/Pixabay via Oddity Central

Ilustrasi

Ritzwoller dan timnya bahkan menggali penelitian Oliver dan Holcomb dan menerbitkan studi tentang denyut misterius pada tahun 2006, tetapi mereka tidak pernah dapat menjelaskan apa sebenarnya itu.

Baca Juga: Astronom dan Fisikawan Kerepotan Cari Dunia Baru di Alam Semesta, Pemagang 17 Tahun Menemukannya Hanya dalam Waktu 3 Hari Saja!

Satu teori menyatakan bahwa hal itu disebabkan oleh gelombang, sementara yang lain menyatakan bahwa hal itu disebabkan oleh aktivitas vulkanik di daerah tersebut, tetapi lagi-lagi itu belum terbukti benar.

Teori gelombang berasal dari tahun 2011, ketika Garrett Euler, seorang mahasiswa pascasarjana di Universitas Washington di St.Louis, menunjukkan dengan tepat asal-usul denyut nadi ke bagian Teluk Guinea yang disebut Teluk Bonny.

Ia berteori bahwa ketika gelombang menghantam benua rak, tekanan merusak seismik dasar laut, menyebabkan nadi yang mencerminkan pola gelombang.

Baca Juga: Misteri Kehidupan di Mars, Ilmuwan Beberkan Bukti Meteroit Allan Hills 84001 Mungkin Terbentuk dari Air, Mars Boleh Jadi Mengandung Tanah dan Unsur Organik Lain

Terdengar Setiap 26 Detik Sekali, Ilmuwan Kesulitan Cari Sumber Detak Jantung Bumi, Sudah Diteliti Sejak 1960

Terdengar Setiap 26 Detik Sekali, Ilmuwan Kesulitan Cari Sumber Detak Jantung Bumi, Sudah Diteliti Sejak 1960

Teori Euler relevan, tetapi tidak semua orang yakin olehnya.

Pada 2013, Yingjie Xia, seorang peneliti dari Institut Geodesi dan Geofisika di Wuhan, Cina, berteori bahwa sumber denyut 26 detik itu adalah aktivitas vulkanik.

Teorinya juga masuk akal. Asal mula sinyal itu dekat dengan gunung berapi di pulau Sao Tome, dan setidaknya ada satu "mikroseisme" lain di tempat lain di dunia yang memiliki beberapa kesamaan dengan yang satu ini.

Tapi tak satu pun dari kedua teori itu yang sepenuhnya menjelaskan denyut nadi.

Baca Juga: Muak Tinggal di Bumi? Ada Kabar Baik, Ilmuwan Temukan Lahan yang Cocok untuk Bangun Pemukiman di Mars

Source :Oddity Central

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x