Sosok.ID - Angelica Gaitan (46) bisa dikatakan menjadi salah satu wanita paling beruntung di dunia.
Bagaimana tidak, ia dikabarkan menghilang selama 2 tahun ini dan ditemukan di tempat yang tak biasa.
Angelica ditemukan oleh beberapa nelayan terapung sendirian di tengah laut.
Ajaibnya, Angelica terombang-ambing hanya dibantu dengan baju pelampung yang ia kenakan saja.
Video detik-detik penyelamatan Angelica pun menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh salah satu netizen.
Apa yang dialami oleh Angelica tersebut menjadi salah satu kisah perjuangan hidup yang tak mungkin ia lupakan sepanjang umurnya.
Bahkan saat ditemukan oleh beberapa nelayan sekitar 2 kilometer jauhnya dari Puerto Rico, Columbia, tubuh Angelica sudah terbujur kaku.
Awalnya, para nelayan yang menemukan Angelica itu tak sadar bahwa benda yang terapung di tengah laut adalah seirang wanita.
Para nelayan tersebut mengaku awalnya hanya melihat seperti potongan kayu yang terapung di lautan.
Namun saat ada tangan melambai, beberapa nelayan baru sadar bahwa potongan kayu tersebut adalah manusia.
Mereka pun akhirnya mendekati Angelica dan mencoba berkomunikasi dengan wanita berusia 47 tahun itu menggunakan bahasa Inggris dan Spanyol.
Namun Angelica tak menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh nelayan tersebut.
Melansir dari The Sun, ternyata Angelica mengalami kelelahan dan hipotermia lantaran telah terombang-ambing selama 8 jam di lautan.
Visbal dan Gustavo, dua nelayan yang menemukan Angelica mengungkapkan bahwa mereka akhirnya mengangkat tubuh wanita yang telah kaku itu ke atas kapal.
Visbal dan Gustavo terus mencoba bercakap dengan Gaitan dan memberinya air, tapi si wanita justru menangis terisak.
Ia tampak diliputi emosi mendalam atas kejadian mengerikan tersebut.
Saat bisa berkomunikasi, Angelica mengaku beruntung masih hidup setelah mengalami kejadian buruk.
The Sun melaporkan, kata-kata pertama korban setelah diselamatkan adalah "Saya dilahirkan kembali. Tuhan tidak ingin saya mati."
Para nelayan tersebut akhirnya membawa Angelica ke tepi pantai dan dirawat oleh penduduk sekitar sebelum di bawa ke rumah sakit.
Mengutip dari New York Post, ternyata Angelica telah dua tahun lamanya putus hubungan dengan keluarganya.
Gaitan lalu bercerita kepada radio RCN bahwa dia meninggalkan keluarga karena puncak kekesalan selama 20 tahun kekerasan rumah tangga yang diderita dari suaminya.
"Penganiayaan dimulai pada kehamilan pertama. Dia memukuli saya, melecehkan saya," ungkap Gaitan dalam wawancara yang dikutip New York Post.
"Pada kehamilan kedua saya, pelecehan berlanjut dan saya tidak bisa menjauh darinya karena anak-anak itu masih kecil."
Gaitan telah melaporkan dugaan insiden itu, tapi polisi hanya menahan pelaku selama 24 jam dan Gaitan kembali menderita KDRT, menurut laporan Mirror.
Titik puncaknya terjadi pada September 2018 ketika menurut Gaitan suaminya "melukai wajahku dan mencoba membunuhku."
Oleh karena tidak tahan lagi dengan situasinya, Gaitan melarikan diri dan tinggal di Barranquilla selama 6 bulan.
Ia sempat meminta bantuan di tempat penampungan tunawisma tapi gagal dan menjadi depresi berat.
"Aku tidak mau melanjutkan hidupku," kata Gaitan mengenang situasinya saat itu, lalu naik bus ke pantai dan memutuskan untuk lompat ke laut.
Dia mengaku tidak mengingat banyak setelah pingsan.
Polisi masih menyelidiki seputar hilangnya dan penyelamatan Gaitan.
Media lokal melaporkan, putri Gaitan, Alejandra Castiblanco bersama saudara perempuannya berusaha mengumpulkan uang untuk membawa pulang Gaitan ke rumah mereka di Bogota. (*)