Tuduhan yang ditujukan pada pemerintahannya itupun langsung dibantah oleh pihak China.
Menurutnya apa yang dilakukan oleh pemerintah pada masyarakat etnis muslim Uighir tersebut sebagai pemberian pelatihan.
Pelatihan mengenai kejuruan dan diklaim membantu untuk memerangi ekstremisme yang terjadi di wilayah tersebut.
“Orang China benar-benar mencukur kepala wanita Uighur dan membuat produk rambut dan mengirimnya ke Amerika Serikat,” katanya.
Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengatakan pada Juni bahwa pihaknya telah menahan pengiriman yang berasal dari Xinjiang, sebuah produk rambut dan aksesori yang dicurigai sebagai produk kerja paksa yang dibuat dengan rambut manusia.
Pada Juni, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mencap sebagai laporan yang "mengejutkan" dan "mengganggu" bahwa China menggunakan sterilisasi paksa, aborsi paksa, dan keluarga berencana yang memaksa terhadap Muslim di Xinjiang.
Dia mengatakan bahwa pada September Washington sedang mempertimbangkan bahasa yang akan digunakan untuk menggambarkan apa yang terjadi di wilayah tersebut.
"Ketika Amerika Serikat berbicara tentang kejahatan terhadap kemanusiaan atau genosida...kita harus sangat berhati-hati dan sangat tepat karena itu membawa beban yang sangat berat," ujarnya. (*)