Sosok.ID - Belum lama ini, seorang guru SD di Kintamani, Bali nyaris diamuk orang tua murid gegara ulah jempolnya yang terpeleset.
Guru SD di Bali ini nyaris jadi bulan-bulanan para orang tua siswanya lantaran terbukti tak sengaja mengirim video syur ke grup WhatsApp (WA) kelas.
Tak ayal, kelalaian sang guru SD di Bali ini membuat para orang tua murid berang dan melayangkan protes.
Yah, sudah sedari dulu jika guru adalah teladan untuk pada muridnya.
Semua tindak-tanduk para siswa adalah cerminan dari guru mereka.
Sehingga tidak heran bila para guru akan semaksimal mungkin memberikan contoh teladan yang terbaik.
Namun, dalam praktiknya, memberikan contoh yang baik tidak semudah membalik telapak tangan.
Ada kalanya, seorang guru juga bisa melakukan kesalahan layaknya seorang manusia.
Seperti yang dilakukan oleh guru SD di Kintamani, Bali ini.
Niat hati ingin memberikan materi pembelajaran online melalui media sosial, guru ini malah kena batunya.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com dan Tribun Bali, Selasa (13/10/2020) insiden memalukan ini dialami oleh seorang guru di Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali.
Guru SD yang tak disebutkan namanya ini mengaku sebelumnya mendapatkan kiriman video syur dari grup WA lainnya.
Namun di saat yang bersamaan, guru SD tersebut tengah membuat video materi melukis untuk para siswanya.
Setelah video melukis selesai dibuat, sang guru berniat mengirimkan materi ke grup WA kelas.
Nahas, secara tak sengaja sang guru justru mengirim video yang salah.
Bukannya mengirim video materi, ia malah tak sengaja mengunggah video syur ke grup WA kelas yang berisi siswa dan para orang tua.
Mengutip Tribun Bali, tahu kesalahan fatal, sang guru berencana untuk menghapus videonya.
Namun lantaran gaptek, sang guru tak tahu bagaimana cara menghapusnya.
Selama 2 jam grup WA kelas kebakaran jenggot dengan ulah sang guru hingga akhirnya video tak bisa lagi dihapus.
Para orang tua murid yang melihat ini melakukan protes ke pihak sekolah.
Sang guru pun dipanggil untuk menemui para orang tua murid dengan dampingan dari pihak kepolisian dan kepala desa setempat.
Dikutip Sosok.ID dari Kompas.com, Selasa (13/10/2020) Kasubag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi mengataka guru tersebut telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf.
"Motifnya salah pencet dan tak sengaja. Sudah minta maaf ke orangtua," kata Sulhadi.
Lebih lanjut, Kepala Disdikpora Bangli, I Nengah Surakarta mengatakan kalau ini adalah murni ketidaksengajaan sang guru.
"Begitu salah kirim harusnya dihapus. Tapi, dia tak bisa menghapus.
Karena sudah dua jam tak bisa dihapus. Ini murni ketidaksengajaan. Bisa jadi gaptek," kata I Nengah Surakarta.
Kasus ini pun telah diselesaikan secara kekeluargaan antara pihak sekolah dan orang tua murid.
Disdikpora Bangkli telah memanggil guru tersebut. Karena ketidaksengajaan, guru itu disanksi berupa pembinaan.
(*)