"Dia mengangkat pisaunya tinggi-tinggi dan menurunkannya dengan gerakan menusuk klasik dan menikamkannya jauh ke tengah dadanya.
"Itu masuk ke kedalaman 9cm. Menusuk langsung ke aortanya. Dia tidak memiliki kesempatan. Dia pingsan dan meninggal dalam satu atau dua menit."
Enoch mengatakan salah satu saksi, Tony Marks, melihat ekspresi senang di wajah Farrel saat melakukan aksinya.
"Dia (Farrell) tersenyum saat mengeluarkan pisaunya dan menyeringai seolah-olah dia senang dengan apa yang baru saja dia lakukan."
Enoch berkata: "Dia melakukan balas dendam atau pembalasan, seperti yang dia sendiri gambarkan, dan dengan sengaja berbuat jahat dan menikamnya.
Menurutnya, apa yang dia katakan kepada polisi saat ditangkap dalam penyerangan testis bukanlah sebuah kebetulan.
Baca Juga: 'Saya Tidur Nyenyak Semalam', Kata Seorang Anak Usai Potong Penis Ayahnya
"Bukan kebetulan bahwa terdakwa mengatakan kepada polisi sebulan sebelum pembunuhan, ketika dia ditangkap karena penyerangan, bahwa salah satu dari mereka akan mati.
"Betapa benarnya dia dalam ramalan itu."
Enoch kemudian menjelaskan bagaimana Coventry menelepon 999 ketika buah zakarnya diserang oleh Farrell pada 11 September tahun lalu.
"Selama penyerangan itu Farrell mencengkeram testis Coventry di kedua tangannya dan kemudian menyeretnya berkeliling flat dengan buah zakarnya," jelas Enoch.