Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Tewaskan 200.000 Ribu Orang Tak Berdosa, Pasukan Indonesia yang Terlibat Invasi dengan Timor Leste Ternyata Cuma 'Alat' yang Dipakai AS, Dokumen Rahasia Ini Jadi Buktinya

Dwi Nur Mashitoh - Jumat, 09 Oktober 2020 | 08:13
Operasi Seroja 1975.
Tangkapan layar Youtube

Operasi Seroja 1975.

Baca Juga: Sejak Melepaskan Diri dari NKRI Selalu Disokong Australia, Terungkap Kekuatan Militer Timor Leste Usai 18 Tahun Merdeka

Mereka menunjukkan pelatihan itu dalam keahlian militer yang hanya bisa digunakan secara internal melawan warga sipil, seperti perang gerilya perkotaan, pengawasan, kontra-intelijen, penembak jitu, dan 'operasi psikologis'.

Komandan khusus yang dilatih di bawah program AS telah dikaitkan dengan kekerasan saat ini dan beberapa pembantaian terburuk dalam 20 tahun terakhir, termasuk pembantaian di Kraras pada tahun 1983 dan di Santa Cruz pada tahun 1991.

Program rahasia yang diungkapkan dalam dokumen tersebut, menjadi fokus pelatihan militer ketika bantuan di atas kapal dibatasi oleh Kongres setelah pembantaian Santa Cruz.

Kongres telah turun tangan setelah sekitar 270 pengunjuk rasa, banyak dari mereka anak sekolah dibunuh oleh pasukan Kopassus saat mereka berpawai melalui Dili.

Baca Juga: Jadi Negara Termiskin di Dunia Usai Setengah Mati Lepaskan Diri dari Indonesia, Begini Penampakan Perbatasan Timor Leste yang Berbanding Terbalik 180 Derajat dengan Wilayah Miskin di NKRI

Sponsor Amerika atas rezim Indonesia dimulai sebagai masalah ideologi Perang Dingin, setelah kekalahan di Vietnam.

Gerakan sayap kiri di Timor Timur ditakuti oleh Jakarta dan dilihat oleh AS sebagai gaung mereka di Afrika bagian selatan dan pemerintahan Salvador Allende di Chili.

Pelecehan Jakarta terhadap pemerintah Timor dan invasi tahun 1975 secara terselubung dimotori oleh Amerika Serikat.

Pelatihan korps perwira Indonesia mencapai puncaknya pada pertengahan tahun delapan puluhan.

Baca Juga: Setengah Mati Lepaskan Diri dari NKRI, Timor Leste Justru Makin Sengsara Setelah Merdeka, Kini Sandang Gelar Negara Termiskin di Dunia hingga Dikabarkan akan Segera Bangkrut

Pada tahun 1990, seorang mantan pejabat di Kedutaan Besar AS di Jakarta mengirim telepon ke Departemen Luar Negeri untuk mengatakan bahwa sponsor AS 'sangat membantu tentara (Indonesia).

Source :Intisari Online

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x