"Semenjak kami dengar anak-anak susah belajar dengan handphone, timbul inisiatif untuk membuat gerakan.
"Jadi kami buka donasi handphone-handphone mati total, kemudian kami service. Soalnya kalau kasih handphone baru, pasti harganya mahal.
"Jadi kami berinisiatif seperti itu. Dan alhamdulillah ada yang mau bekerjasama dengan kami. Dia bisa service handphone-handphone rusak itu sampai hidup kembali.
"Tanpa dibayar, cuma kami beli alat saja. Dari itu, kegiatan ini bisa berjalan," ujarnya.
Yulisna berharap melalui program yang ia dan rekan-rekan jalani, dapat menjadi jalan keluar dari kesulitan para pelajar di masa pandemi seperti saat ini.
"Alhamdulillah, bantuan yang kami salurkan murni donasi dari para anggota. Kami tidak berharap pada pemerintah ataupun instansi-instansi. Anggota S3 juga berasal dari berbagai kalangan.
"Mulai dari ibu rumah tangga, dokter, dosen, pengacara bahkan kuli bangunan, tukang becak juga ada yang menjadi bagian dari komunitas kami untuk memberi perhatian kepada mereka-mereka yang membutuhkan," ujarnya.
(Shinta Dwi Anggraini)
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Viral Pelajar di Palembang Jual Tisu Demi Beli HP Belajar Daring, Keliling Konter Uangnya Kurang