"Tapi sekarang alhamdulillah sudah dapat handphonenya," ujar Juni tersenyum bahagia.
Kebahagian serupa juga dirasakan Masri (53), ibu kandung Juni.
Masri mengaku sangat bahagia sekaligus lantaran putrinya tersebut bisa mendapat bantuan handphone yang akan digunakan untuk belajar.
Sebab dengan keterbatasan ekonomi yang dialaminya, Masri mengaku hanya bisa pasrah melihat perjuangan putrinya yang berjuang demi bisa melanjutkan sekolah.
"Karena dia biasanya datang sendiri ke sekolah cuma untuk kumpul PR. Kadang sama saya juga ke sekolah kalau dia lagi minta ditemani.
"Sedangkan teman-temannya yang lain kumpul tugas melalui handphone semua," ujarnya.
Masri berharap Juni bisa terus melanjutkan sekolah hingga ke jenjang perguruan tinggi.
"Ya, pastinya saya berharap dia bisa terus sekolah dan jadi orang sukses," ungkapnya.
Sementara itu, ketua komunitas sedekah seribu sehari (S3) Palembang, Yulisna Dewi (41) mengatakan, program bagi-bagi handphone bagi pelajar yang membutuhkan, adalah salah satu dari program dari sekian banyak program dalam komunitas yang ia naungi.
Setidaknya sudah ada sekitar 20 handphone yang dibagikan komunitas tersebut sejak pembelajaran dengan sistem daring mulai diterapkan di sekolah.