Selain itu, ada pula ahli militer beserta alutsista berat dikirim ke Azerbaijan untuk menghantam pasukan Armenia.
Apa yang dilakukan oleh Turki tersebut diklaim langsung direspon oleh pemimpin Rusia.
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan mengungkapkan Rusia akan segera memenuhi komitmen untuk membantu Armenia.
Baca Juga: Bombardir Satuan Lapis Bajai Armenia, UCAV Azerbaijan Jadi Mesin Pembunuh Efektif dalam Perang
Vladimir Putin disebut sedang mempersiapkan pasukannya untuk memastikan keamanan Armenia setelah digempur pasukan gabungan Azerbaijan dan Turki.
"Rusia memiliki pangkalan ke-102 di Armenia dan kami memiliki sistem pertahanan rudal bersama. Perjanjian kami dengan jelas menyebutkan, kapan dan mengapa pasukan ini dapat digunakan untuk memastikan keamanan, termasuk di Armenia," kata Pashinyan wawancara dengan surat kabar Bild, Jerman.
"Saya yakin, jika kebutuhan seperti itu yang berasal dari komitmen di bawah perjanjian ini muncul, Rusia akan memenuhinya dalam keadaan tertentu," ujarnya seperti dikutip kantor berita TASS.
Diketahui memang pertempuran antara Armenia dengan Azerbaijan kali ini cukup panas lantaran ikut campur dari berbagai negara termasuk Turki.
Baca Juga: Armenia Punya Bukti Jika Militer Turki Turut Campur Membantu Azerbaijan dalam Perang
Bentrok yang dimulai pada 27 September lalu itu dilatarbelakangi oleh sengketa wilayah Karabakh.
Azerbaijan dan Armenia memberlakukan darurat militer dan melancarkan upaya mobilisasi.
Kedua pihak yang terlibat konflik telah melaporkan korban, di antaranya adalah warga sipil.