Sosok.ID - Pernikahan antara pasangan suami istri ternyata tak melulu soal cinta dan kesetiaan.
Ketersediaan sandang, pangan dan papan pasangan suami istri rupanya juga aspek penting dalam sebuah pernikahan.
Sebuah pernikahan bisa saja digagalkan bila kebutuhan mendasar seperti itu tak bisa dipenuhi oleh pasangan suami istri.
Kedengarannya sepele, tapi hal-hal tersebut adalah unsur yang penting.
Misalnya saja kebutuhan akan jamban atau toilet di rumah.
Pernah terbayang bagaimana rasanya menikah dengan pasangan yang tak memiliki jamban atau toilet di rumahnya?
Sejujurnya, pasti sungguh menyiksa memiliki pasangan seperti itu.
Namun inilah yang dialami seorang wanita selama 5 tahun pernikahannya.
Ya, selama 5 tahun menjadi istri, wanita ini selalu tersiksa untuk urusan ke belakang.
Pasalnya, pria yang ia nikahi tidak memiliki jamban atau toilet di rumahnya.
Boro-boro punya, ada keinginan memiliki toilet saja tidak pernah sekali pun terpikirkan sang suami.
Tak tahan terus-terusan harus menahan mulas karena urusan ke belakang yang tak lancar, wanita ini pun mengugat cerai.
Dilansir Sosok.ID dari Times of India dan Washington Post, Minggu (4/10/2020) kasus perceraian aneh ini terjadi sekitar tahun 2015 silam.
Gugatan cerai ini dilayangkan oleh seorang wanita di wilayah Rajasthan, India kepada suaminya.
Lima tahun menikah, wanita yang tak disebutkan namanya ini merasa amat tidak bahagia.
Pasalnya, sang suami tidak memiliki jamban atau toilet di rumahnya.
Boro-boro punya, keinginan untuk membuat toilet saja tak pernah terpikirkan.
Setiap kali ada uang lebih selalu dihabiskan sang suami untuk membeli rokok dan minuman keras.
Melansir Times of India, selama 5 tahun wanita ini terpaksa harus buang air di tempat terbuka.
Tidak jarang wanita ini mulas seharian karena menunggu malam datang agar bisa buang air di ladang dekat rumah.
Kendati cinta tapi tersiksa nyaris setiap hari gegara urusan buang hajat, wanita yang tak disebutkan namanya ini pun menggugat cerai sang suami.
Hukum di India mengizinkan perceraian berdasarkan kondisi-kondisi yang amat dibatasi, seperti kekerasan rumah tangga maupun kekejaman yang terbukti.
Tidak adanya jamban di rumah pun dianggap sebagai bentuk penyiksaan yang bisa merusak martabat pasangan.
Bukan pertama kali perkawinan di India terganggu karena urusan jamban.
Melansir Kompas.com, sekitar 70 persen rumah tangga di India tidak punya jamban namun 90 persen memiliki akses untuk telepon genggam.
Perdana Menteri Narendra Modi sudah bertekad bahwa setiap rumah di India akan memiliki jamban pada 2018 dan sejauh ini pemerintah mengaku sudah membangun 20 juta jamban sejak kampanye dimulai 2014.
(*)