Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kisah Manusia 2 Abad, Teman Ritual Pak Karno di Hutan Belantara, Saksi 200 Tahun Perubahan Indonesia: Saya Ini Flu Saja Nggak Pernah

Rifka Amalia - Jumat, 02 Oktober 2020 | 18:42
Mbah Arjo dan rumah gubuknya.
TribunJatim.com/ Imam Taufiq

Mbah Arjo dan rumah gubuknya.

Sosok.ID - Mbah Arjo Suwito, pernah menjadi manusia dengan umur paling panjang di Indonesia.

Usianya nyaris 2 abad, hingga ia dijuluki sebagai manusia tertua di Indonesia.

Tidak banyak orang di Indonesia yang usianya mencapai lebih dari 100 tahun atau bahkan 150 tahun. Satu satunya adalah mbah Arjo Suwito, kakek asal Dusun Sukomulyo, Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.

Kakek yang diklaim berusia 193 tahun ini meninggal Selasa (21/5/2019) lalu, setelah dirawat di RSUD Mardi Waluyo, Wlingi, sejak Jumat (17/5/2019) malam.

Meski tak ada bukti tertulis atau kesaksian orang lain, namun mbah Arjo mengklaim usianya sudah 200 tahun lebih. Meski demikian, data di balai desa mencatat mbah Arjo lahir di tahun 1825.

Baca Juga: Saat Peluru Terobos Jamaah Menuju Soekarno yang Khusyuk Shalat, Sniper Kondang NII Bingung Bayangan Bapak Proklamator Berpindah-pindah

Saat itu, ia hidup bersama anaknya, Ginem (53), anak ke-18 dari istrinya yang keenam. Sejak tahun 1990-an, mereka tinggal di lereng Gunung Kelud atau tepatnya, di Gunung Gedang. Dari puncak Gunung Kelud itu, tempat tinggal mbah Arjo berjarak sekitar 10 kilometer.

Untuk menuju ke tempat tinggal mbah Arjo, hanya bisa ditempuh dengan sepeda motor yang sudah dimodifikasi seperti trail. Tempat tinggal mbah Arjo lebih dikenal dengan Candi Wringin Branjang, yaitu candi yang diperkirakan peninggalan dari Kerajaan Majapahit.

Bahkan, candi yang bangunannya mirip Candi Penataran itu disebut-disebut ditemukan pertama kali oleh mbah Arjo tahun 1990. Saat itu mbah Arjo yang baru sebulan menghuni lokasi itu menemukan bangunan yang terpendam tanah pegunungan.

Dinding rumahnya berasal dari bambu (gedek), namun sebagian belum dianyam dan cukup dipaku. Atapnya terbuat dari alang-alang bercampur jerami.

Baca Juga: Ideologi Komunis Dibenci Oleh Indonesia, Tapi Persahabatan dengan Korea Utara Begitu Kuat, Ternyata Ini Penyebabnya!

"Sejak saya tinggal di sini (1990-an), ya ini rumah saya. Ini saya tempati dengan anak perempuan saya," tutur Mbah Arjo. Bicaranya di tahun 2018 masih lancar, namun mengaku sudah setahun kesulitan jalan sehingga sulit melakukan aktivitas.

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x