Tak sedikit netizen di media sosial memuji Laungi Bhuiyan atas ketekunannya.
Sementara yang lain menggunakan cerita perjuangan itu untuk menusuk otoritas India, menyalahkanpemerintah karena tidak pernah mendukung Laungi Bhuiyan.
Beberapa orang mengatakan, jika otoritas pemerintah melakukan pekerjaan yang seharusnya, orang Kothilawa harusnya tidak perlu bekerja keras selama beberapa dekade, dan penduduk setempat akan mendapat manfaat dari saluran air lebih cepat.
Yang lain melangkah lebih jauh dengan menyarankan agar karyanya diakui post-facto, dan bahwa Laungi Bhuiyan harus diberi kompensasi di bawah skema yang sesuai.
Kisah Laungi Bhuiyan ini juga mengingatkan kita pada orang-orang biasa lainnya yang terkenal dengan prestasi luar biasa mereka.
Seperti orang-orang Huang Dafa, yang memahat tiga gunung selama 36 tahun untuk membawa air ke desanya.
Juga mengingatkan pada kisah Jalandhar Nayak, yang membuat jalan sepanjang 8 km sehingga anak-anaknya bisa lebih sering berkunjung. (*)