Sosok.ID - Pada umumnya, pasangan suami istri berusaha sebaik mungkin untuk mempertahankan pernikahan yang harmonis.
Alasan perceraian yang sering kita jumpai di masyarakat yakni adanya kekerasan rumah tangga dan perselingkuhan.
Jarang terjadi seorang istri atau suami menceraikan pasangannya karena bersikap baik dan tulus mencintai.
Namun agaknya, hal itu justru menjadi pilihan wanita ini untuk memutus hubungan dengan suaminya.
Kisah wanita ini bahkan dinobatkan sebagai perceraian dengan dalih paling aneh yang pernah ada.
Dikutip Sosok.ID dari Oddity Central, Senin (14/9/2020) seorang wanita Muslim telah meminta pengadilan Syariah untuk mengakhiri pernikahannya.
Alasannya yakni karena suaminya terlalu tulus mencintainya.
Wanita yang namanya tak disebutkan ini berasal dari distrik Sambhal di negara bagian Uttar Pradesh, India.
Belum lama ini ia mendatangi pengadilan Syariah Sambhal untuk menggugat cerai suami yang telah dinikahinya selama 18 bulan.
Saat diminta untuk menjelaskan latar belakang gugatan, wanita itu mengatakan bahwa pasangannya sangat mencintainya dan tidak pernah berdebat dengannya.
Sikap sangat baik dan pengertian itu menurutnya mustahil untuk diterima dalam kehidupan berumah tangga.
Padahal, suami wanita itu rela bersih-bersih dan memasak, serta menyelesaikan segala urusan rumah untuknya.
Wanita yang dinilai tak memiliki rasa syukur itu menyatakan dirinya "muak" dan meminta anggota pengadilan untuk mengakhiri pernikahannya.
“Dia tidak meneriaki saya dan juga tidak membuat saya marah dalam masalah apa pun."
"Dia bahkan memasak untuk saya dan juga membantu saya dalam melakukan pekerjaan rumah tangga,” katanya mengomel, tak puas dengan kebaikan hati suaminya.
“Setiap kali saya melakukan kesalahan, dia selalu memaafkan saya untuk itu. Saya ingin berdebat dengannya. Saya tidak membutuhkan kehidupan di mana suami menyetujui apa pun."
Setelah mendengar permohonan wanita tersebut, ulama Pengadilan Syariah yang bingung segera menolak permintaannya karena dianggap remeh, dan meminta pasangan tersebut untuk menyelesaikan sendiri perbedaan mereka.
Namun, wanita itu tidak berhenti sampai di situ.
Setelah permohonan perceraiannya ditolak, dia segera pergi ke Panchayat (dewan desa) setempat, tetapi para anggota juga menolak untuk memutuskan masalah tersebut setelah mendengar alasannya.
Menurut surat kabar Hindi Dainik Jagran, suami wanita itu mengatakan bahwa dia tidak berpikir dia telah melakukan kesalahan, karena yang dia inginkan hanyalah menjadi suami yang sempurna.
Ironisnya, ini bukan pertama kalinya seorang wanita meminta cerai karena suaminya terlalu baik.
Pada tahun 2019 lalu, kasus serupa juga terjadi di UEA. (*)