Follow Us

Biki Kontroversi! Iran, Korea Utara, China, Hingga Rusia Diajak Tabuh Genderang Perang, Presiden AS Justru Dinominasikan Dapat Nobel Perdamaian, Kok Bisa?

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Kamis, 10 September 2020 | 16:13
Biki Kontroversi! Iran, Korea Utara, China, Hingga Rusia Diajak Tabuh Genderang Perang, Presiden AS Justru Dinominasikan Dapat Nobel Perdamaian, Kok Bisa?
The Atlantic

Biki Kontroversi! Iran, Korea Utara, China, Hingga Rusia Diajak Tabuh Genderang Perang, Presiden AS Justru Dinominasikan Dapat Nobel Perdamaian, Kok Bisa?

Dikutip Jerusalem Post Rabu (9/9/2020), Tybring-Gjedde juga menominasikan sang presiden pada 2018 setelah melakukan pertemuan dengan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.

Pertemuan yang terjadi di Singapura, Juni 2018 itu begitu bersejarah.

Sebab, Trump menjadi satu-satunya presiden aktif AS yang bertemu diktator Korea Utara.

Baca Juga: Presiden AS Seorang Pembual, Tak Sadar Sedang Direkam, Kakak Donald Trump Sebut sang Adik Sosok yang Tak Bisa Dipercaya dan Berbahaya

Dalam suratnya, si politisi juga menyorongkan "peran penting seperti menengahi konflik perbatasan Kashmir antara India-Pakistan serta dua Korea".

"Saya kira dia lebih banyak mendamaikan bangsa lain ketimbang para penerima Nobel Perdamaian yang lainnya," kritiknya kepada Fox News.

Dia menuturkan seharusnya komite Nobel melihat fakta, bukan menilai hanya karena masa lalu sang presiden atau pernyataannya yang dinilai kontroversial.

Tybring-Gjedde menerangkan bahwa para penerima hadiah Nobel itu malah tidak berbuat apa pun untuk perdamaian, dibanding Trump.

Baca Juga: Militer AS Ketar-ketir! PLA Kembangkan Kebangkitan AI dan Komputasi Kuantum untuk Sokong Persenjataannya, Trump Tak Ada Dana, Cuma Bisa Gigit Jari

Dia kemudian mencontohkan pendahulu Trump, Barack Obama, yang menerima Nobel pada 2009 "kerja kerasnya memperkuat diplomasi internasional dan kerja sama".

"Obama sama sekali tak melakukan apa pun," kata dia.

Sementara presiden dari Partai Republik tersebut bisa memberikan dampak bagi perdamaian di Timur Tengah.

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest