Follow Us

Biki Kontroversi! Iran, Korea Utara, China, Hingga Rusia Diajak Tabuh Genderang Perang, Presiden AS Justru Dinominasikan Dapat Nobel Perdamaian, Kok Bisa?

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Kamis, 10 September 2020 | 16:13
Biki Kontroversi! Iran, Korea Utara, China, Hingga Rusia Diajak Tabuh Genderang Perang, Presiden AS Justru Dinominasikan Dapat Nobel Perdamaian, Kok Bisa?
The Atlantic

Biki Kontroversi! Iran, Korea Utara, China, Hingga Rusia Diajak Tabuh Genderang Perang, Presiden AS Justru Dinominasikan Dapat Nobel Perdamaian, Kok Bisa?

Sosok.ID - Kontroversi kembali dibuat oleh presiden negara Adikuasa, Amerika Serikat (AS) Donald Trump belum lama ini.

Hal tersebut lantaran nama Trump masuk dalam nominasi peraih nobel perdamaian untuk tahun 2021 mendatang.

Masuknya nama Trump dalam nobel perdamaian itupun mendapat sorotan dari berbagai pihak lantaran kelakuan orang nomor satu di AS tersebut justru berbanding terbalik.

Ternyata ada sebuah perencanaan dalam masuknya nama Trump di nominasi penerima nobel perdamaian tersebut.

Baca Juga: Kena Tipu Muslihat Donald Trump Saat Pilpres Pertama, Militer AS kini Sadar Setelah Presiden AS Sebut Tentara yang Gugur Adalah Pecundang dan Bodoh

Seorang anggota Parlemen Norwegia dilaporkan menominasikan Presiden AS Donald Trump mendapatkan Nobel Perdamaian pada 2021.

Si pengusul adalah Christian Tybring-Gjedde, politisi dari sayap kanan sekaligus Ketua Dewan Parlemen Organisasi Kerja Sama Atlantik Utara (NATO).

Dalam pernyataannya dikutip Fox News, Tybring-Gjedde mengatakan dia mencalonkan Trump atas jasanya dalam kesepakatan Isrral dan Uni Emirat Arab.

Pada Agustus lalu, presiden 74 tahun itu mengumumkan bahwa Isrral dan Uni Emirat Arab menyepakati pemulihan hubungan diplomatik.

Baca Juga: China Bersikap Aneh, Mendadak Ajak Diskusi Soal Laut China Selatan, Diplomat ASEAN Yakin Negosiasi Cuma Embel-embel untuk Diam-diam Pecundangi AS

Dia mengumumkannya setelah menggelar telepon dengan Perdana Menteri Bejamin Netanyahu dan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

Source : Kompas.com

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest