Pesawat tersebut disebutkan mempunyai kemampuan manuver yang luar biasa, memiliki teknologi siluman, dan ruang senjata internal.
Selain itu, FC-31 dilengkapi peningkatan kemampuan sensor dan avionik, pelacakan serta penargetan radar, dan sistem elektronik terintegrasi.
Analis Shanghai Shi Lao mengatakan, proyek pengembangan itu bakal difokuskan ke versi angkatan laut, di mana desainnya adalah pelontar.
Dengan bobot tidak lebih dari 25 ton, pesawat tersebut diklaim lebih ringan dibanding J-20 yang 37 ton.
Membuatnya bisa beradaptasi dengan kapal induk baru.
Meski begitu, Shi menerangkan meski versi angkatan lautnya bakal masuk tahun depan, dia meyakini FC-31 masih jauh sebelum dioperasikan.
Menurutnya, kendala yang dialami pesawat tersebut diprediksi sama dengan burung tempur China yang lainnya, yakni mesin yang masih mengandalkan desain Uni Soviet periode 1970-an.
Meski purwarupa itu masih sangat kurang dibandingkan F-35, jet tempur tersebut dilaporkan mempunyai beberapa kemiripan.
Di antaranya adalah selain bobot saat lepas landas 25 ton, FC-31 juga mempunyai jangkauan operasi 1.200 km, kecepatan tertingginya adalah Mach 1,8.