Hal ini dilakukan demi menghindari bahaya, meski dunia telah berkoar-koar agar pembuatan vaksin secepat mungkin diedarkan.
Virus yang telah menjungkirbalikkan jutaan nyawa, keluarga, dan mendatangkan malapetaka ekonomi secara global ini telah meresahkan miliaran penduduk bumi.
Dalam prosedur normal, penyelenggara tes harus menunggu berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk memverifikasi bahwa kandidat vaksin covid-19 aman dan efektif.
Tetapi karena pandemi terus memakan korban yang menghancurkan, ada tekanan besar untuk meluncurkan vaksin dengan cepat, memicu kekhawatiran bahwa standar pengujiannya justru diturunkan.
Sehingga Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menegaskan, pihaknya tak bakal mengambil risiko sembarang menyetujui vaksin.
“WHO tidak akan mendukung vaksin yang tidak efektif dan aman,” katanya dalam pengarahan virtual.
Dia juga mempermasalahkan apa yang disebut gerakan anti-vax yang telah memicu kekhawatiran tentang vaksin dalam pengembangan.
Seperti diketahui, kendati corona telah menggerogoti jutaan penduduk bumi, namun tak sedikit yang meragukan keberadaan pandemi ini.
Mereka mungkin bisa “membangun narasi untuk melawan vaksin, tetapi rekam jejak vaksin menceritakan kisahnya sendiri,” kata Tedros.
Saat ini ada lebih dari 30 kandidat vaksin yang sedang diuji pada manusia, dengan setidaknya delapan dalam uji coba Tahap III yang umumnya melibatkan puluhan ribu orang.