"Korban patah tulang di pangkal paha. Saat ini sudah dilakukan operasi dan masih menjalani rawat inap untuk penyembuhan," jelas Wahyu.
Wahyu menuturkan, kecelakaan itu terjadi di lapangan lapangan Murtigading, Kecamatan Sanden pada Jumat (4/9/2020) sore.
Saat dikonfirmasi secara terpisah, manyadur sumber yang sama, Ketua Perkumpulan Pegiat Layang-Layang Nusantara Raden Setyo Aji mengaku prihatin dengan insiden membahayakan itu.
Setyo mengungkapkan, peristiwa itu terjadi karena bocah yang sedang bermain layang-layang sedikit abai dengan keselamatan.
Terlebih layangan yang diterbangkan bukan layangan kecil, dan berukuran relatif besar.
"Kan layangan hias itu berat sekali, orang 10 aja mungkin bisa keangkat naik. Apalagi di Bantul kan anginnya besar," kata Setyo.
Ia mengimbau kepada para pegiat layang-layang agar memperhatikan hal-hal seperti tali dan kondisi sekitar sebelum menerbangkan layangan.
Dijauhkan dari jangkauan anak-anak juga menjadi pilihan yang tepat guna meminimalisir insiden serupa.
"Menurut saya itu human error, tidak memperhatikan keamanan," ucap Setyo.
Menurut Setyo, peran pemerintah dalam hal ini juga dibutuhkan.