"Termasuk lebih dari 130 kombatan permukaan utama. Sebagai perbandingan, kekuatan tempur Angkatan Laut AS adalah sekitar 293 kapal pada awal 2020," tulisnya.
Pemerintahan Trump telah lama berusaha untuk memasukkan China dalam pembicaraan kontrol senjata nuklirnya dengan Rusia.
Baca Juga: India Berang, China Kembali Lakukan Manuver Militer di Perbatasan Kedua Negara
Meski jumlah hulu ledak nuklir China berkembang pesat, namun masih jauh dari yang dimiliki Rusia serta AS.
Perjanjian baru membatasi memang Rusia dan AS untuk hanya memiliki sekitar 1.550 hulu ledak nuklir pada Rudal Balistik Antarbenua, meluncurkan rudal balistik yang diluncurkan oleh kapal selam, dan mengerahkan pembom berat yang dilengkapi untuk persenjataan nuklir.
"China sedang mengejar 'triad nuklir' dengan pengembangan rudal balistik peluncuran udara berkemampuan nuklir dan meningkatkan kemampuan nuklir darat dan lautnya," lanjut laporan tersebut.
Baca Juga: Bokek Tak Punya Duit, Warga Thailand Protes Militernya Beli Kapal Selam dari China
Laporan ini juga mengatakan bahwa China telah mencapai kesetaraan atau bahkan melampaui Amerika Serikat dalam beberapa bidang modernisasi militer.
Baca Juga: Masa Bodoh dengan Perdamaian, India Kirim Kapal Perang ke Pasifik Selatan untuk Hantam China
Termasuk pembuatan kapal, rudal balistik dan jelajah konvensional berbasis darat, serta sistem pertahanan udara terintegrasi.
(*)
Artikel ini pernah di kontan.co.id dengan judul "Kalahkan Amerika, Pentagon: China punya angkatan laut terbesar di dunia"