Chang Song-min mengungkapkan kejanggalan apa yang terjadi pada pemimpin Korea Utara tersebut bukan karena stress semata.
Ia berspekulasi, Kim Jong Un koma saat membagi sebagian kekuasaan kepada adik perempuannya, Kim Yo Jong, untuk menjalankan negara.
Eks pejabat Korsel bernama Chang Song-min itu mengklaim, Kim Jong Un sedang koma, "tetapi hidupnya belum berakhir".
"Struktur suksesi lengkap belum terbentuk, jadi Kim Yo Jong dikedepankan karena kekosongan tidak dapat dipertahankan untuk waktu yang lama," katanya, dikutip dari Fox News, Senin (24/8/2020).
Melansir dari kantor berita Korsel Yonhap, pendelegasian kekuasaan tersebut bahkan di saat-saat Kim Jong Un dalam keadaan kritis.
Klaim mengenai keadaan pemimpin Korea Utara itu setelah mata-mata Korsel menangkap gelagat aneh dari pemberian kekuasaan di sana.
Pemimpin negara yang baru berusia 36 tahun tersebut dikabarkan tak sadarkan diri atau koma.
Mata-mata Korsel juga menyebut bahwa Kim Yo Jong (33) sekarang menjabat sebagai "orang kedua secara de facto" di Korut, meski belum sah ditunjuk sebagai penggantinya.
Dalam pertemuan tertutup dengan anggota parlemen pekan lalu, Badan Intelijen Nasional Korsel mengatakan, "Kim Yo Jong wakil pimpinan Komite Pusat Partai Buruh, mengarahkan urusan negara secara keseluruhan pada delegasi tersebut."
Akan tetapi, Kim Jong Un masih mempertahankan "otoritas absolut".