Follow Us

Dilanda Hujan Lebat, Fasilitas Tempat Pembuatan Nuklir di Korea Utara Disebut Berpotensi Kebanjiran, Risiko Bencana Chernobyl Terancam Terulang di Negara Kim Jong Un

Dwi Nur Mashitoh - Sabtu, 15 Agustus 2020 | 20:42
Foto Kim Jong Un yang dirilis oleh media nasional Korea Utara yang diklaim diambil pada Jumat (4/5/2020).
Via Mirror

Foto Kim Jong Un yang dirilis oleh media nasional Korea Utara yang diklaim diambil pada Jumat (4/5/2020).

Sosok.ID - Fasilitas nuklir di Korea Utara baru-baru ini disebut terancam kebanjiran.

Dilansir Sosok.ID dari The Sun, hal itu dikatakan oleh sebuah lembaga pemikir di Amerika Serikat, U.S. thik-thank.

Pusat Penelitian Ilmiah Nuklir Yongbyon merupakan rumah untuk berbagai fasilitas.

Lokasi yang berjarak sekitar 50 mil dari ibu kota Pyong itu dianggap bagian dari program senjata nuklir negara itu.

Baca Juga: Stok Makanan Makin Menipis, Kim Jong Un Buru Anjing Peliharaan Para Elit Korea Utara untuk Dijadikan Santapan di Restoran

Situs itu terletak di tepi Sungai Kuryong yang terkena dampak buruk curah hujan paling lebat dalam sejarah di kawasan tersebut baru-baru ini.

Hujan telah menimbulkan banjir dan tanah longsor yang menyebabkan kerusakan dan kematian di Korea Utara dan Selatan.

Analis di 38 North, situs web yang memantau negara itu, mengatakan bahwa gambar satelit yang diambil antara 6 dan 11 Agustus menunjukkan bahwa sistem pendingin pusat Yongbyon tampaknya rentan terhadap peristiwa cuaca ekstrem.

Mereka menambahkan bahwa banjir mungkin telah merusak pompa rumah di lokasi tersebut, lapor Reuters.

Baca Juga: Dijadikan Tempat untuk Menyembunyikan Kapal Selam Bersenjata Nuklir, Titik Terlemah Pangkalan Rahasia Angkatan Laut Korea Utara Dibongkar Pengamat AS : Hancurkan Itu dan Semua yang Ada di Dalamnya Jadi Sia-sia

Pusat itu diperkirakan menampung reaktor nuklir, tempat daur ulang bahan bakar, dan fasilitas pengayaan uranium.

Reaktor lima megawatt yang diyakini digunakan untuk memproduksi plutonium setingkat senjata tampaknya tidak beroperasi selama beberapa waktu.

Source : The Sun

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya

Latest