Hal itu diungkapkan Sri Mulyani dalam diskusi yang diadakan The Jakarta Post, Rabu (19/8/2020).
"Beberapa menteri benar-benar baru, saya selalu berpikiran seluruh menteri seperti saya, tapi ternyata tidak," katanya, dikutip dari Kompas.com.
"Beberapa dari mereka benar-benar baru, tidak semua benar-benar paham birokrasi, beberapa belum pernah bekerja di pemerintah," ujar Sri Mulyani.
Padahal di sistuasi yang tak terduga ini, cara kerja negara pun turut berubah, terutama pemerintahan perlu melakukan kerja cepat untuk mendorong perekonomian yang berstatus di ambang resesi.
Sri Mulyani mengatakan, kebijakan bekerja dari rumah telah menyita 24 jam waktunya untuk mengurusi pekerjaan.
Dalam kondisi yang penuh keterbatasan, ia harus terus mengelola keuangan negara di hampir setiap jam.
Setiap minggu pihak Kementrian Keuangan juga memeriksa realisasi belanja.
"Kami bekerja gila-gilaan saat ini, kami harus memeriksa setiap detil," ujarnya.
Tantangan lain yang perlu dihadapi pemerintah, kata Sri Mulyani, yakni karena dalam proses realisasi anggaran, ada banyak aspek kehati-hatian yang perlu diperhatikan agar realisasi anggaran dialokasikan secara tepat sasaran.
"Menyiram uang ke masyarakat, tidak seperti menyiram toilet," tegas Sri Mulyani.