Dinas Intelijen Nasional (NIS) menyebutkan bahwa kekuasan keluarga Kim di Korea Utara masih akan tetap eksis untuk waktu yang cukup lama.
Hal tersebut setelah sebagian kepemimpinan negara komunis tersebut kini diserahkan pada Kim Yo Jong.
Pemberian separuh kekuasaan dari Kim Jong Un pada adik perempuannya yang dikenal kejam tersebut memiliki alasan.
"Meski Ketua Kim masih memperoleh kekuasaan tak terbatas, dia secara bertahap sudah menyerahkan sebagian kekuasaannya," jelas NIS.
Melansir dari Daily Mirror, Kamis (20/8/2020), alasan konkret yang mendasari Kim Jong Un lepas sebagian kekuasaan adalah lantaran terlalu stress.
Memang tak hanya Kim Yo Jong saja yang mendapatkan limpahan kekuasaan, tetapi ada beberapa pejabat lain yang diberikan tanggung jawab oleh Kim Jong Un.
Meski telah mengatakan tidak akan mengancam Amerika Serikat (AS) dalam waktu dekat ini pada bulan Juli lalu.
KCNA mencatat, adik perempuan penguasa Korea Utara telah menyiapkan kejutan untuk negara adikuasa tersebut.
Kabar bagi-bagi wewenang oleh Kim Jong Un pada sebagian pejabat termasuk sang adik tersebut berbarengan dengan kabar mengenai perkembangan pembuatan bom nuklir di sana.
Dikabarkan bahwa kini Korea Utara telah mempunyai setidaknya 60 bom nuklir. selain itu negara yang dikenal tertutup tersebut memiliki senjata kimia yang disebut salah satu terbanyak di dunia.