Sosok.ID - Pada Sabtu (8/8/2020), Megawati Soekarnoputri hadir di Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Gerindra di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Megawati dalam kesempatan luar biasa tersebut memberikan sambutan secara virtual, dan bahkan menyebut Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai sahabat dekat.
"Yang saya hormati sahabat saya, Ketua Umum Partai Gerindra Bapak Prabowo Subianto."
"Serta seluruh jajaran pengurus dan tamu undangan Kongres Luar Biasa Partai Gerindra," kata Megawati, dikutip dari Tribunnews.com.
Megawati merasa terhormat atas kesempatan yang diberikan dalam gelaran KLB Partai Gerindra tersebut.
"Terima kasih atas undangan dan kesempatan yang diberikan kepada saya untuk berbicara secara virtual dalam forum pengambil keputusan tertinggi Partai Gerindra."
"Yakni kongres yang bersifat luar biasa dan dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19," imbuhnya.
Kehadiran Ketua Umum PDIP ini dianggap sebagai momentum jalinan kasih kedua partai.
Sebelumnya, dua partai ini sempat mesra pada Pemilu 2009, sehingga pengamat mengibaratkan Gerindra dan PDIP sedang mengalami fase cinta lama bersemi kembali (CLBK).
Mengutip Tribunnews.com, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyoroti sikap mesra kedua partai.
Terlebih, meskipun keduanya berseberangan di Pemilu 2014 dan 2019, namun kini PDIP dan Gerindra berkoalisi di Pilkada 2020.
"Ibarat dua pasangan, Gerindra dan PDIP sedang CLBK, lagi mesra-mesranya. Buktinya, kedua partai ini banyak berkoalisi di Pilkada 2020."
"Dan kekompakan di Senayan menjadi bukti sahih keduanya lagi mabuk asmara," kata Adi, Senin (10/8/2020).
Diundangnya Megawati dianggap sebagai momen spesial bagi Prabowo, terlebih tidak ada ketua umum partai lain yang diundang dalam gelaran KLB Partai Gerindra.
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyoroti adanya peluang kedua partai berkoalisi di Pemilu mendatang.
"Sangat mungkin PDIP dan Gerindra berkoalisi di Pilpres 2024.Kemesraan mereka saat ini sangat luar biasa."
"Undangan ke Megawati saat KLB menjadi penanda bahwa bahwa mantan Presiden ke-5 RI itu sangat spesial bagi Prabowo," ulas Adi.
Menurutnya, kemungkinan Gerindra dan PDIP bersatu cukup besar.
"Kalau tak ada kejadian luar biasa, sepertinya PDIP dan Gerindra bakal maju bersama di 2024," ungkapnya.
Adi menyebut Prabowo bisa dipasangkan dengan Puan Maharani, terlebih kedua partai memiliki bekal yang cukup untuk berkoalisi.
"Bekal politiknya ada, yakni parpol yang mencukupi ambang batas presiden 20 persen dan calon yang sudah ada, Prabowo-Puan," paparnya. (*)