Namun, ide ini sudah muncul dalam benak Agus jauh sebelum 13 Juli.
Pada awal-awal pemberlakuan belajar di rumah karena Covid-19, Agus mulai merasa banyak warga yang kesulitan mengikuti sistem belajar itu.
Biaya internet yang mahal untuk kalangan ekonomi menengah ke bawah jadi salah satu kendalanya.
Hal tersebut selalu terngiang di kepala Agus hingga akhirnya dia memutuskan harus melakukan sesuatu.
Maka dari itu, dia berinisiatif mengajak warga untuk membuat posko Wifi gratis untuk para pelajar.
“Akhirnya kita setiap warga patungan Rp 5.000 satu kepala keluarga untuk menyumbang. Untuk biaya internet ada 75 rumah nah cukup lah biaya itu untuk bayar internet bulanan. Nah kebetukan Wifi rumah di sini besar-besar semua maka sebagian warga ada yang sumbangkan modem ke kita,” ucap Agus saat dihubungi, Selasa (11/8/2020).
Alhasil, upaya-upaya baik itu berbuah manis. Anak-anak pun mulai berdatangan ke pos yang Agus bangun guna belajar.
Bukan hanya untuk internal warga RT13, warga dari wilayah lain juga berdatangan. Bahkan lebih banyak warga dari wilayah lain yang belajar di tempat itu.
Tentu saja Agus tidak melarang anak-anak dari warga di luar wilayah masuk.
Bagi dia, semakin banyak yang menggunakan fasilitas ini, maka semakin banyak pula anak yang terselamatkan lantaran bisa melanjutkan proses belajar mengajar.