Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Patut Dicontoh, Warga Kampung Ini Patungan Rp 5.000 Tiap KK Untuk Pasang Wifi Demi Anak-anak Mereka Bisa Belajar Daring di Pos Wifi Gratis

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Rabu, 12 Agustus 2020 | 11:13
Patut Dicontoh, Warga Kampung Ini Patungan Rp 5.000 Tiap KK Untuk Pasang Wifi Demi Anak-anak Mereka Bisa Belajar Daring di Pos Wifi Gratis
(dokumentasi RT/13/02 Perumahan DKI, Pondok Kopi, Jakarta Timur) via Kompas.com

Patut Dicontoh, Warga Kampung Ini Patungan Rp 5.000 Tiap KK Untuk Pasang Wifi Demi Anak-anak Mereka Bisa Belajar Daring di Pos Wifi Gratis

Namun, ide ini sudah muncul dalam benak Agus jauh sebelum 13 Juli.

Pada awal-awal pemberlakuan belajar di rumah karena Covid-19, Agus mulai merasa banyak warga yang kesulitan mengikuti sistem belajar itu.

Biaya internet yang mahal untuk kalangan ekonomi menengah ke bawah jadi salah satu kendalanya.

Baca Juga: Syukurlah Anji 'Tobat', Soal Obat Covid-19 Nyatakan Siap Kerja Sama dengan IDI: Sebagai Bentuk Pembalasan Kesalahan Saya

Hal tersebut selalu terngiang di kepala Agus hingga akhirnya dia memutuskan harus melakukan sesuatu.

Maka dari itu, dia berinisiatif mengajak warga untuk membuat posko Wifi gratis untuk para pelajar.

“Akhirnya kita setiap warga patungan Rp 5.000 satu kepala keluarga untuk menyumbang. Untuk biaya internet ada 75 rumah nah cukup lah biaya itu untuk bayar internet bulanan. Nah kebetukan Wifi rumah di sini besar-besar semua maka sebagian warga ada yang sumbangkan modem ke kita,” ucap Agus saat dihubungi, Selasa (11/8/2020).

Alhasil, upaya-upaya baik itu berbuah manis. Anak-anak pun mulai berdatangan ke pos yang Agus bangun guna belajar.

Baca Juga: Sering Kritik Kebijakan Pemerintah, Pasangan Politikus Fahri Hamzah dan Fadli Zon Justru Diberi Bintang Tanda Jasa Oleh Presiden Jokowi, Ternyata Ini Alasannya!

Bukan hanya untuk internal warga RT13, warga dari wilayah lain juga berdatangan. Bahkan lebih banyak warga dari wilayah lain yang belajar di tempat itu.

Tentu saja Agus tidak melarang anak-anak dari warga di luar wilayah masuk.

Bagi dia, semakin banyak yang menggunakan fasilitas ini, maka semakin banyak pula anak yang terselamatkan lantaran bisa melanjutkan proses belajar mengajar.

Source :Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x