Follow Us

Ketegangan Makin Meruncing, Menteri Pendidikan Larang Siswa India Belajar Bahasa Mandarin Sebagai Protes Semakin Konflik dengan China

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 10 Agustus 2020 | 13:00
Ketegangan Makin Meruncing, Menteri Pendidikan Larang Siswa India Belajar Bahasa Mandarin Sebagai Protes Semakin Konflik dengan China
Xinhua

Ketegangan Makin Meruncing, Menteri Pendidikan Larang Siswa India Belajar Bahasa Mandarin Sebagai Protes Semakin Konflik dengan China

Ketegangan setelah peristiwa bentrokan di perbatasan kedua negara di wilayah Ladakh Timur yang menewaskan sejumlah tentara India kini semakin meruncing.

Gerakan demi gerakan penolakan atas apa saja yang berbau China kini sedang digalakkan di India.

Salah satunya pembelajaran bahasa mandari di sekolah-sekolah yang secara terang-terangan dihapus oleh otoritas pendidikan negeri Sungai Gangga tersebut.

Baca Juga: Makanya Tak Gentar Dikepung Militer Inggris dan AS, Ternyata Perangkat Perang China Bisa Deteksi Serangan Nuklir dan Langsung Membalasnya

Kebijakan pendidikan nasional terbaru India, juga mencabut bahasa Mandarin sebagai salah satu bahasa asing yang ditawarkan kepada siswa sekolah menengah.

India memang dilanda dilema saat konfrontasi di perbatasan semakin meningkat dengan China selama tiga bulan terakhir.

Namun pemerintah tak bisa serta merta lepas banyak kerjasama dengan negeri Panda begitu saja sesuai desakan masyarakat India.

“India, yang sekarang berupaya melindungi kepentingan nasionalnya dengan lebih baik, harus mengambil semua tindakan yang mungkin, di semua bidang, untuk mengamankan dirinya sendiri,” kata Sriparna Pathak, asisten dekan Sekolah Urusan Internasional Jindal di OP Jindal Global University.

Baca Juga: Jumawa Lawan Negara dengan Militer Pas-pasan, China Beri Opsi Bunuh Diri pada India atas Konflik di Perbatasan, Nasib Negeri Bollywood di Ambang Kekalahan

“Di India, China dibuat kagum. Masih banyak lagi yang harus dipahami. Namun, jika agresi sepihak dari China tidak berhenti, ada kemungkinan bahwa tingkat pertukaran orang-ke-orang yang sangat rendah ini juga akan berhenti.”

Pathak mengatakan pengaruh China di universitas India tidak didiskusikan secara luas, jadi sulit untuk mengatakan apakah ada aktivitas rahasia dalam akademisi India.

Khususnya untuk Institut Konfusius, pengawasan ketat telah meningkat di banyak negara di tengah kekhawatiran bahwa ruang kelas mereka dapat digunakan sebagai kendaraan politik bagi Hanban untuk menyebarkan pandangan yang lebih positif tentang China di luar negeri.

Source : Global Times, South China Morning Post

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest