Sosok.ID - I Gede Ari Astina alias Jerinx SID, dilaporkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bali terkait kasus ujaran kebencian.
Ketua IDI Bali, I Gede Putra Suteja mengatakan, pihaknya merasa terhina atas beberapa pernyataan Jerinx, salah satunya yang menyebut IDI sebagai kacungnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Bukan hanya itu, Jerinx juga memplesetkan singkatan IDI, sehingga pihak IDI Bali merasa tersinggung dan melaporkan Jerinx ke pihak kepolisian.
“Iya terkait menghina IDI. Dia sebut IDI kacungnya WHO, IDI ikatan apa apa itu," kata Putra Suteja saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (4/8/2020), dikutip dari Tribun Bali.
"Ya kami kan organisasi kan merasa terhina dengan hal hal seperti itu,” lanjutnya.
Laporan tersebut dibuat IDI pada 16 Juni 2020 lalu, sementara Jerinx sendiri telah menjalani pemeriksaan pada Kamis (06/08/2020).
Melansir Tribun Bali, Jerinx mengaku tak bermaksud melontarkan ujaran kebencian kepada IDI melalui unggahan Instagramnya.
Menurutnya, ia hanya menyuarakan kritik mewakili masyarakat menengah ke bawah.
Oleh karena itu Jerinx meminta maaf kepada IDI. Ia menyebut permintaan maaf tersebut sebagai bentuk empati untuk pihak IDI.
"Saya benar memang minta maaf sebagai bentuk empati kepada kawan-kawan IDI."
"Karena, saya ingin menegaskan sekali lagi saya tidak mempunyai kebencian, saya tidak punya niat menghancurkan atau menyakiti perasaan kawan-kawan di IDI,” ujar Jerinx di Mapolda Bali, Kamis (6/8/2020).
"Yang jelas saya tidak pernah menuduh IDI sebagai organisasi korup, organisasi yang pembohong, licik, "katanya.
Jerinx mengatakan, makna kacung yang ditujukan pada IDI juga bukan bermaksud menghina.
Menurut Jerinx, sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kacung bermakna pelayan. Yang artinya IDI merupakan pelayan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Ia hanya ingin agar IDI tidak asal mengikuti perintah WHO terkait imbauan di masa pandemi virus corona alias covid-19.
Jerinx kemudian mencontohkan arti kata kacung dengan melihat hubungannya dengan sang istri, Nora Alexandra.
"Kalau kata kacung tidak rendah. Pelayan. Kalau saya dirumah kacungnya istri saya, kalau ada orang bilang jerinx kacungnya Nora ya, ya iya, bukan budak belian lebih rendah," kata dia.
Lebih lanjut Jerinx berharap agar IDI mau berdialog untuk menyelesaikan masalah.
Ia ingin kasus ini diselesaikan dengan mediasi, karena menurutnya, ia tak melakukan kesalahan.
"Bagi saya pentingnya segera klarifikasi. Status saya tentang IDI kan meminta penjelasan, alangkah baiknya IDI mau berdialog dengan saya langsung, sehingga kita bertemu di titik yang ideal, menurut saya semua bisa diomongin, karena menurut saya tidak ada kebencian, tidak ada menaruh dendam kepada IDI."
"Karena saya percaya penuh mereka punya kemampuan, kecerdasan untuk melakukan sesuatu untuk mengubah regulasi," kata Jerinx.
Kuasa hukum Jerinx, , I Wayan Gendo Suardana juga mengatakan akan mengupayakan jalur damai atas masalah ini.
"Tentu upaya damai harus menjadi prioritas, karena prinsip kami hukum pidana itu jalan terakhir," kata Gendo.
Gendo mengatakan, Jerinx tak bermaksud untuk menghina.
Kliennya hanya menyampaikan kritik, sementara kata per kata dalam postingan diangap sebagai persepsi subjektif antara penulis dan pembaca.
"Karena ini persepsi, ya. Jerinx persepsinya mengkritik, IDI mungkin merasa terhina, maka dua persepsi ini harus dipertemukan," ungkap Gendo. (*)