Ia merasa sangat ingin mutah ketika tubuhnya tersebut tengah dibasahi dengan darah kerbau.
"Darah kerbau itu amis, saya hampir mau muntah, karena saya tidak tahan dengan baunya.
Tapi tidak masalah, karena ini nazar kakek dan nenek saya, jadi harus dituruti," ujarnya, Selasa (4/8/2020) yang dikutip dari Sripoku.com.
Bahkan saat tubuh anak perempannya dibasuh dengan darah kerbau, ayah dari Fitri, Abu Hendar (54) tak mempermasalahkan hal tersebut.
"Sudah tujuh keluarga kami yang mandi darah kerbau ini," kata Abu Hendar.
Abu Hendar menyebutkan, tujuh keluarganya itu ialah tiga saudaranya (anak Marhana) dan empat anaknya (cucu Marhana).
"Nah yang ini anak bungsu saya baru lulus kuliah," kata Abu Hendar yang merupakan anak Marhana.
Menurut Hendar, nazar ini dicetuskan oleh sang ayah yang kala itu masih hidup.
Apalagi keluarga ini memiliki ternak kerbau yang cukup banyak hingga tak sulit mendapatkan darah kerbau.
"Ini sudah menjadi tradisi di keluarga kami, tapi khusus keluarga kami, bukan tradisi kampung," kata Abu Hendar.