Follow Us

Sangar dan Tak Sungkan Tembak Mati Pelanggar Lockdown, Presiden Filipina Bertekuk pada Rakyat usai Negaranya Jatuh Miskin, Kini Jual Aset demi Beli Vaksin Corona

Rifka Amalia - Selasa, 04 Agustus 2020 | 19:13
Presiden Filipina Rodrigo Duterte
Scmp.com

Presiden Filipina Rodrigo Duterte

Duterte sebelumnya menyetujui rencana untuk melakukan blokade besar-besaran di Manila dan daerah sekitarnya.

Beberapa daerah lain misalnya, Laguna, Cavite, Rizal, dan Bulacan untuk di lockdown pada 4-18 Agustus mendatang.

Dia juga setuju untuk merekrut 10.000 lebih banyak petugas medis dan sektor kesehatan.

Baca Juga: Vokal Suarakan Anti Masker, Mantan Capres AS Tewas Terinfeksi Corona, Donald Trump: Dia adalah Patriot Amerika sekaligus Teman Baik Saya

Hal itu dilakukan untuk meningkatkan bantuan pada staf medis saat ini untuk meningkatkan remunerasi bagi staf medis yang merawat pasien Covid-19.

Keputusan pemblokiran itu dilakukan setelah 80 kelompok yang mewakili 80.000 dokter dan satu juta perawat Filipina menuliskan surat pada Presiden tertanggal 1 Agustus.

Dalam pernyataanya mereka mengatakan, negara itu dalam pertempuran yang kalah melawan Covid-19.

Dokter meminta pada Presiden untuk melakukan lockdown di sekitaran Manila.

Baca Juga: Jumawa Karena Nol Kasus Covid-19, Vietnam Kini Diambang Ledakan Virus Corona

Lebih mengkhawatirkan lagi, pejabat setempat memperingatkan bahwa sistem perawatan kesehatan Filipina terancam runtuh.

"Kami tahu Anda lelah, tetapi kami tidak punya cara lain, Anda adalah orang-orang yang profesional dan kompeten," katanya.

"Anda memberi tahu kami kesulitan dan bahwa Anda mungkin bisa menyerah, tetapi tolong katakan jangan lakukan itu, rekan seperjuangan kami membutuhkan Anda," kata Rodrigo Duterte.

Source : Intisari Online

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest