Sosok.ID - Militer China dalam posisi enak karena industri pertahanannya sangat kuat menopang kebutuhan berbagai jenis senjata.
Kasus ini mirip Amerika Serikat (AS) dimana militer mereka kuat karena didukung industri pertahanannya yang seakan tak pernah habis menelurkan berbagai macam alat perang.
Jadi jika ingin mengapai berdikari alutsista setidaknya tirulah cara China dalam memenuhi kebutuhan alat perang demi mencapai kepentingan nasionalnya.
Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) mengadakan latihan tembakan langsung dengan amunisi yang kuat di dekat Semenanjung Leizhou, Guangdong, China Selatan, yang merupakan ambang pintu Laut China Selatan.
Mengacu pemberitahuan yang Unit PLA 95180 rilis melaluiBeihai TelevisiondanGlobal Times, latihan militer akan berlangsung dalam dua tahap.
Fasepertama,latihan militer bergulir mulai Sabtu (24/7) hingga Senin (27/7) di area besar berbentuk persegi panjang di Perairan Barat Semenanjung Leizhou.
Fasekedua,latihan militer digelar mulai Selasa (27/7) hingga Minggu (2/8) dalam area yang lebih kecil dengan radius delapan kilometer persegi di wilayah yang sama.
Unit PLA 95180 menyebutkan, latihan tembakan langsung akan mencakup area yang luas dengan amunisi yang kuat, dan masyarakat umum tidak boleh memasuki wilayah laut yang jadi area latihan.
Menurut informasi di situs Pemerintah Kota Beihai, latihan Unit PLA 95180 melibatkan Angkatan Udara China.
Song Zhongping, pakar militer China, mengatakan kepadaGlobal Times, latihan tembak langsung maritim oleh Angkatan Udara PLA biasanya mencakup penembakan atas pesawat terbang dan kapal perang.
Latihan semacam itu bisa melatih pengamanan superioritas udara dan menargetkan kapal perang yang bermusuhan di Laut China Selatan.
Sebuah artikel analisis di majalahOrdnance Industry Science Technologyyang terbit Jumat (24/7), menyoroti kata-kata "amunisi yang kuat" dalam pemberitahuan PLA. Rudal balistik seri (Dong Feng/Angin Timur) DF dari Rocket Force PLA harus menjadi yang pertama sebagai amunisi yang kuat.
Song menyatakan, dia ingin melihat latihan menampilkan lebih banyak cabang militer, dengan Angkatan Laut dan Rocket Force PLA bergabung dalam operasi gabungan terkoordinasi.
Dalam latihan anti-kapal potensial yang menunjukkan Rocket Force PLA, rudal balistik bisa menargetkan kapal perang yang besar. Dan, rudal jelajah anti-kapal juga dapat melakukan serangan jarak jauh dengan jangkauan 300 kilometer hingga 400 kilometer, kata Song.
Latihan PLA datang saat militer Amerika Serikat (AS) melakukan kunjungan yang semakin meningkat ke Laut China Selatan untuk pengintaian serta latihan dengan pesawat tempur dan kapal perang. Menurut para ahli, itu bisa meningkatkan kemungkinan pertempuran dengan China.
Song mengatakan, latihan PLA dapat menunjukkan kemampuan tempurnya yang sebenarnya dalam potensi konflik dengan pasukan AS di semua wilayah. Dan, bisa berfungsi sebagai pencegah utama yang menunjukkan tekad PLA untuk melindungi kedaulatan nasional China.
Dalam latihan lain di Laut China Selatan, pembom JH-7A yang berafiliasi dengan Angkatan Laut Komando Teater PLA baru-baru ini melakukan pelatihan tembakan langsung pada target permukaan laut.
Sementara pembom H-6 Angkatan Laut PLA menjalankan misi patroli malam hari di Laut China Selatan mulai Senin hingga Rabu pekan lalu. Kemudian, pesawat anti-kapal selam Y-8 mengadakan beberapa sesi pelatihan pada awal Juli.(*)
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Kontan dengan judul "Bikin AS gerah, China gelar latihan militer dengan amunisi kuat di Laut China Selatan"