Song Zhongping, pakar militer China, mengatakan kepadaGlobal Times, latihan tembak langsung maritim oleh Angkatan Udara PLA biasanya mencakup penembakan atas pesawat terbang dan kapal perang.
Latihan semacam itu bisa melatih pengamanan superioritas udara dan menargetkan kapal perang yang bermusuhan di Laut China Selatan.
Sebuah artikel analisis di majalahOrdnance Industry Science Technologyyang terbit Jumat (24/7), menyoroti kata-kata "amunisi yang kuat" dalam pemberitahuan PLA. Rudal balistik seri (Dong Feng/Angin Timur) DF dari Rocket Force PLA harus menjadi yang pertama sebagai amunisi yang kuat.
Song menyatakan, dia ingin melihat latihan menampilkan lebih banyak cabang militer, dengan Angkatan Laut dan Rocket Force PLA bergabung dalam operasi gabungan terkoordinasi.
Dalam latihan anti-kapal potensial yang menunjukkan Rocket Force PLA, rudal balistik bisa menargetkan kapal perang yang besar. Dan, rudal jelajah anti-kapal juga dapat melakukan serangan jarak jauh dengan jangkauan 300 kilometer hingga 400 kilometer, kata Song.
Latihan PLA datang saat militer Amerika Serikat (AS) melakukan kunjungan yang semakin meningkat ke Laut China Selatan untuk pengintaian serta latihan dengan pesawat tempur dan kapal perang. Menurut para ahli, itu bisa meningkatkan kemungkinan pertempuran dengan China.
Song mengatakan, latihan PLA dapat menunjukkan kemampuan tempurnya yang sebenarnya dalam potensi konflik dengan pasukan AS di semua wilayah. Dan, bisa berfungsi sebagai pencegah utama yang menunjukkan tekad PLA untuk melindungi kedaulatan nasional China.
Dalam latihan lain di Laut China Selatan, pembom JH-7A yang berafiliasi dengan Angkatan Laut Komando Teater PLA baru-baru ini melakukan pelatihan tembakan langsung pada target permukaan laut.
Sementara pembom H-6 Angkatan Laut PLA menjalankan misi patroli malam hari di Laut China Selatan mulai Senin hingga Rabu pekan lalu. Kemudian, pesawat anti-kapal selam Y-8 mengadakan beberapa sesi pelatihan pada awal Juli.(*)
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Kontan dengan judul "Bikin AS gerah, China gelar latihan militer dengan amunisi kuat di Laut China Selatan"