Andreas lantas menguatkan argumennya dengan memberikan contoh, dimana salah seorang anak dari Presiden Jokowi, pernah dibiarkan meskipun tidak lolos seleksi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
"Masih kuat dalam ingatan kita, salah satu anaknya Jokowi justru tidak lolos dalam tes PNS, malah dibiarkan saja oleh Jokowi."
"Padahal, kalau mau, tidak sulit bagi Jokowi angkat telepon ke MenPAN RB untuk meloloskan anaknya," beber Andreas.
Adapun pencalonan Gibran, dikatakan Andreas telah melalui banyak pertimbangan matang.
Ada kriteria elektoral dan kompetensi yang harus terpenuhi sebelum diusung oleh partai.
Menyadur Warta Kota, kerja mesin partai PDIP, ditambah dukungan dari partai politik lain, akan menjadi basis elektoral yang kuat bagi Gibran.
Meskipun relatif baru dalam dunia politik, Andreas mengatakan kompetensi Gibran dengan latar belakang lingkungan keluarga, pendidikan, pengalaman di dunia bisnis, dan jaringan sosial yang dimiliki Gibran juga bagus.
"Lepas dari semua itu, mari kita lihat, apa kata rakyat Solo dalam pilkada nanti," ucapnya.
Adapun PDIP membutuhkan waktu yang lama sebelum memutuskan untuk memilih Gibran Rakabuming Raka untuk pilkada Desember mendatang. (*)