Follow Us

Presiden Dituding Bangun Dinasti Politik gegara Gibran Nyalon Pilkada, PDIP: Wali Kota Solo Diputuskan Rakyat, Bukan Jokowi Apalagi Partai!

Rifka Amalia - Selasa, 21 Juli 2020 | 20:13
Gibran Rakabuming, FX Hadi Rudyatmo dan Teguh Prakosa.
Dok. Tribun

Gibran Rakabuming, FX Hadi Rudyatmo dan Teguh Prakosa.

"Dan bagi PDIP memenangkan pilkada yang paling ideal adalah dengan kader partai yang mumpuni," ujarnya.

Andreas menjelaskan, kader yang sukses memimpin daerah pada akhirnya akan membawa harum nama partai.

Selain itu, mengusung kader paling ideal juga dapat meningkatkan elektoral partai, dan terjadi proses kaderisasi untuk kelanjutan kepemimpinan partai, baik di daerah maupun nasional.

Baca Juga: Dipanggil Presiden Jokowi ke Istana, Begini Curhatan Petahanan Wakil Walikota Solo Saat PDI-P Lebih Pilih Gibran Ketimbang Dirinya: Gibran Putranya Presiden...

Oleh karenanya ia menegaskan, argumen adanya upaya membangun dinasti politik sangat tidak tepat.

"Argumentasi membangun dinasti politik dalam alam demokrasi yang terbuka sebagaimana yang berlangsung di Indonesia saat ini, menjadi tidak relevan," kata dia.

Terlebih, kata Andreas, orang yang memutuskan kader terpilih atau tidak dalam pemilihan langsung adalah rakyat.

Menurutnya, dinasti politik hanya berlaku pada sistem monarki atau sistem totaliter seperti yang dipraktikkan oleh negara Korea Utara.

Baca Juga: Saat Jokowi hingga Jan Ethes Direndahkan Gibran Rakabuming Pilih Memaafkan, Baru Kali Ini Anak Sulung Presiden Marah, Ini Alasannya!

"Yang memutuskan siapa Walkot Solo dalam pilkada Solo nanti adalah rakyat Solo, bukan Jokowi, bukan pula partai."

"Juga bukan tipe seorang Jokowi untuk menjagokan anaknya atau keluarganya untuk jabatan tertentu, baik di bidang politik maupun bisnis."

"Hal-hal KKN semacam ini belum terdengar pada diri Jokowi."

Source : Warta Kota

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest