"Dan bagi PDIP memenangkan pilkada yang paling ideal adalah dengan kader partai yang mumpuni," ujarnya.
Andreas menjelaskan, kader yang sukses memimpin daerah pada akhirnya akan membawa harum nama partai.
Selain itu, mengusung kader paling ideal juga dapat meningkatkan elektoral partai, dan terjadi proses kaderisasi untuk kelanjutan kepemimpinan partai, baik di daerah maupun nasional.
Oleh karenanya ia menegaskan, argumen adanya upaya membangun dinasti politik sangat tidak tepat.
"Argumentasi membangun dinasti politik dalam alam demokrasi yang terbuka sebagaimana yang berlangsung di Indonesia saat ini, menjadi tidak relevan," kata dia.
Terlebih, kata Andreas, orang yang memutuskan kader terpilih atau tidak dalam pemilihan langsung adalah rakyat.
Menurutnya, dinasti politik hanya berlaku pada sistem monarki atau sistem totaliter seperti yang dipraktikkan oleh negara Korea Utara.
"Yang memutuskan siapa Walkot Solo dalam pilkada Solo nanti adalah rakyat Solo, bukan Jokowi, bukan pula partai."
"Juga bukan tipe seorang Jokowi untuk menjagokan anaknya atau keluarganya untuk jabatan tertentu, baik di bidang politik maupun bisnis."
"Hal-hal KKN semacam ini belum terdengar pada diri Jokowi."