Penerbangan pesawat medis ini menjadi yang pertama dalam upaya peningkatan dukungan medis di perbatasan.
Pihak Beijing menyebutkan bahwa pesawat tersebut merupakan salah satu elemen dari upaya People's Liberation Army (PLA) untuk meningkatkan dukungan medis di dataran tinggi, terutama di perbatasan yang sedang diributkan dengan India.
Kini diketahui bahwa China dan India sepakat untuk berbagi perbatasan sepanjang 3.400 km di pegunungan Himalaya yang seluruhnya tidak memiliki garis demarkasi resmi yang jelas.
Penerbangan pesawat rumah sakit tersebut sempat mencuri perhatian publik lantaran insiden tewas mengenaskannya 20 tentara India di tangan tentara China.
Insiden meninggalnya tentara negeri Gangga tersebut setelah terjadi bentrokan antar kedua tentara perbatasan di Lembah Galwan.
Meski telah diketahui jumlah korban meninggal dari pihak India, sampai saat ini kepastian jumlah korban dari pihak China belum diketahui.
Tetapi pihak militer mengungkapkan jika jumlahnya tidak sebanyak korban yang diterima India.
Perwakilan militer juga menyebutkan bahwa perbaikan dalam dukungan medis sangatlah penting dalam menekan jumlah korban selama konflik China-India di wilayah perbatasan terjadi.
"Rumah sakit terbang Y-9 akan memainkan peran sangat penting untuk mengirimkan korban luka ke rumah sakit lokal yang terdekat dengan Himalaya,
yang telah dilengkapi dengan ruang oksigen hiperbarik untuk pertolongan pertama," kata salah seorang perwakilan yang tidak ingin disebut namanya dikutip dari South China Morning Post.