Follow Us

Utang Negara Capai Rp 5.868 Triliun, Sri Mulyani 'Semprot' Keluhan Rakyat: Soal Utang Kita Bisa Debat, Jangan Pakai Benci dan Kasar

Rifka Amalia - Minggu, 19 Juli 2020 | 20:10
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Kompas.com

Menteri Keuangan Sri Mulyani

Baca Juga: Luhut Kaget Bank Dunia Umumkan Ekonomi Indonesia Menguat, Sri Mulyani Sempat Singgung Butuh Waktu 23 Tahun, Apa Untungnya Naik Status?

"Jika ini tidak dikelola dengan baik, maka stabilitas makroekonomi di Indonesia yang merupakan pilar itu juga menjadi tantangan tersendiri. Itu akan hambat jalan menuju pemulihan," ujarnya, Kamis (16/7/2020).

Frederico menyarankan agar pemerintah melakukan penyaluran subsidi yang lebih tepat sasaran untuk mengendalikan kurva utang.

"Subsidi di sini dilihat belum tepat sasaran, seperti elpiji dan lainnya. Ini bisa dialokasikan ulang, jadi subsidi seperti itu bisa dialihkan ke lain,"

Selain itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah terkait meningkatkan penerimaan pajak.

Baca Juga: Ekonomi Masih Stabil, Luhut Tak Lelah Ingatkan Agar Indonesia Jaga Hubungan Baik dengan Tiongkok: China Itu Negara Soft Power yang Punya Dampak!

Salah satunya dengan penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) Badan pada sektor digital.

"Kemudian, kita bisa tingkatkan pajak cukai untuk produk tembakau, plastik, dan produk berpemanis tinggi lainnya karena ini berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan," jelasnya.

Menyadur Kompas.com, Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir tahun hanya sebesar 0 persen.

Bahkan, perekonomian RI bisa terkontraksi lebih dalam hingga -2 persen bila terjadi gelombang kedua pandemi.

Baca Juga: Disindir Sri Mulyani Tak Punya Bansos Covid-19, Anies Baswedan Nyatakan DKI Jakarta Punya Anggaran Rp 5 Triliun dan Bisa Bertambah Sesuai Kondisi

Perekonomian Indonesia diperkirakan kembali pulih di tahun depan dengan prediksi mencapai 4,8 persen. (*)

Source : Kompas.com

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest