Ia pun mengaku tak masalah mendapat bagian paling sedikit kala itu, lantaran dirinya hanya butuh untuk menyambung hidup.
Namun kini warisan yang berupa sebidang tanah itu kini dipersoalkan oleh keempat anaknya hingga ke meja pengadilan.
Padahal dirinya hanya menggunakan bagian kecil dari pemberian mendiang suami untuk menyambung hidupnya di usia senja.
"Ada harta yang tidak seberapa itu saya ingin untuk menyambung nyawa saja, sampai ajal menjemput. Tapi kok anak-anak sudah dapat bagian masing-masing, masih saja rakus terhadap ibunya sendiri," kata Darmina sambil menggelengkan kepala.
Darmina yang tinggal bersama cucunya itupun kini heran lantaran keempat anaknya tersebut menuduh sang cucu campuri urusan warisan dari mendiang suaminya.
Padahal ia mengaku bahwa cucu dari anak laki-lakinya tersebut memperlakukan dan merawat dirinya begitu penuh dengan kasih sayang.
Dan Angga, cucu Darmina tersebut hanya memegang bagian dari mendiang ayahnya yang telah meninggal untuk menghidupi keluarga sekaligus dirinya.
"Makanya cucu saya ini yang merawat saya. Dia yang memegang harta warisan untuk mendiang ayahnya, tapi dia juga gunakan untuk merawat saya. Tidak benar kalau cucu saya dituduh menggelapkan surat tanah seperti yang dituduhkan bibi-bibinya. Memang itu bagian ayahnya (ayahanda Angga)," tutur Darmina.
Wanita yang hanya bisa terbaring di tempat tidur itupun membela sang cucu yang dianggap oleh bibi-bibinya telah menggelapkan surat tanah.
Meski digugat oleh putri-putrinya sendiri, Darmina pun mengaku siap menghadapinya lantaran dia merasa berada di jalan yang benar.