Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bukan Polisi Atau Tentara, di Negara Gangster yang Urus Penanganan Covid-19 Sampai Nekat Bunuh Orang yang Langgar Aturan Lockdown, Begini Kronologinya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Jumat, 17 Juli 2020 | 14:35
(ilustrasi kartel) Bukan Polisi Atau Tentara, di Negara Gangster yang Urus Penanganan Covid-19 Sampai Nekat Bunuh Orang yang Langgar Aturan Lockdown, Begini Kronologinya!
La Verdad

(ilustrasi kartel) Bukan Polisi Atau Tentara, di Negara Gangster yang Urus Penanganan Covid-19 Sampai Nekat Bunuh Orang yang Langgar Aturan Lockdown, Begini Kronologinya!

Hingga hari Rabu malam waktu setempat (15/7/2020), kasus covid-19 di negara di Amerika Latin tersebut telah mencapai 165.169 kasus dengan 5.814 korban meninggal.

Tak hanya di Putumayo saja, di wilayah bernama Tumaco yang juga dikenal sebagai tempat paling berbahaya di negara tersebut pun, gangster juga melakukan aksi polisinir pada warganya.

Baca Juga: Sudah Terapkan Protokol Kesehatan Sepulang dari AS, Wanita Tanpa Gejala Covid-19 Tularkan Virus Corona ke 70 Orang dalam Waku Singkat Gegara Naik Lift

Geng kriminan tersebut melarang warga di wilayah itu untuk memancing adalah salah satu yang diterapkan oleh kelompok bersenjata tersebut.

Dilansir Daily Mail Kamis (16/7/2020), mereka bahkan menerapkan jam malam pukul 17.00. Jauh lebih ketat dari yang diberlakukan pemerintah.

Jose Miguel Vivanco, Direktur Amerika HRW menerangkan, hukuman keras dari kartel maupun geng itu menyasar daerah miskin maupun terpencil.

"Setiap orang yang berada di daerah tersebut terancam diserang, bahkan harus kehilangan nyawanya jika meninggalkan rumah," jelas Vivanco.

Baca Juga: Ngeyel Tingkat Dewa, 25 Mahasiswa di Solo Diduga Nekat Adakan Pesta Wisuda Hingga Akhirnya Tertular Covid-19 dan Buat Klaster Baru Hingga Buat Gubernur Jateng Geram

Ternyata dalam kartel bersenjata di Kolombia yang menerapkan peraturan lockdown lebih ketat dari pemerintah tersebut berisi mantan pemberontak.

Pemberontak yang berasal dari kelompok Revolutionary Armed Forces of Colombia dan Pasukan Pembebasan Nasional.

Menurut Vivanco, kelompok tersebut bukan hanya ingin merebut pengaruh di mata masyarakat tetapi mereka juga ketakutan akan ancaman virus corona.

Baca Juga: Achmad Yurianto Tegaskan Saat Makan Jangan Pernah Turunkan Masker! Corona Mengintai

Source :Kompas.comDaily Mail Human Rights Watch

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x