Hingga hari Rabu malam waktu setempat (15/7/2020), kasus covid-19 di negara di Amerika Latin tersebut telah mencapai 165.169 kasus dengan 5.814 korban meninggal.
Tak hanya di Putumayo saja, di wilayah bernama Tumaco yang juga dikenal sebagai tempat paling berbahaya di negara tersebut pun, gangster juga melakukan aksi polisinir pada warganya.
Geng kriminan tersebut melarang warga di wilayah itu untuk memancing adalah salah satu yang diterapkan oleh kelompok bersenjata tersebut.
Dilansir Daily Mail Kamis (16/7/2020), mereka bahkan menerapkan jam malam pukul 17.00. Jauh lebih ketat dari yang diberlakukan pemerintah.
Jose Miguel Vivanco, Direktur Amerika HRW menerangkan, hukuman keras dari kartel maupun geng itu menyasar daerah miskin maupun terpencil.
"Setiap orang yang berada di daerah tersebut terancam diserang, bahkan harus kehilangan nyawanya jika meninggalkan rumah," jelas Vivanco.
Ternyata dalam kartel bersenjata di Kolombia yang menerapkan peraturan lockdown lebih ketat dari pemerintah tersebut berisi mantan pemberontak.
Pemberontak yang berasal dari kelompok Revolutionary Armed Forces of Colombia dan Pasukan Pembebasan Nasional.
Menurut Vivanco, kelompok tersebut bukan hanya ingin merebut pengaruh di mata masyarakat tetapi mereka juga ketakutan akan ancaman virus corona.
Baca Juga: Achmad Yurianto Tegaskan Saat Makan Jangan Pernah Turunkan Masker! Corona Mengintai