Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Bukan Polisi Atau Tentara, di Negara Gangster yang Urus Penanganan Covid-19 Sampai Nekat Bunuh Orang yang Langgar Aturan Lockdown, Begini Kronologinya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Jumat, 17 Juli 2020 | 14:35
(ilustrasi kartel) Bukan Polisi Atau Tentara, di Negara Gangster yang Urus Penanganan Covid-19 Sampai Nekat Bunuh Orang yang Langgar Aturan Lockdown, Begini Kronologinya!
La Verdad

(ilustrasi kartel) Bukan Polisi Atau Tentara, di Negara Gangster yang Urus Penanganan Covid-19 Sampai Nekat Bunuh Orang yang Langgar Aturan Lockdown, Begini Kronologinya!

Bahkan agaknya gangster ini sedikit kejam dalam usahanya untuk membuat masyarakat mematuhi aturan lockdown tersebut.

Melansir dari Human Right Watch (HRW) yang dikutip dari kompas.com, bahkan kelompok bersenjata tersebut tak segan mengancam dan yang paling parah sampai membunuh orang yang tak taat aturan lockdown.

Beberapa bulan terakhir misalnya, setidaknya ada sembilan orang yang tewas di tangan geng kriminal tersebut.

Baca Juga: Viral! Kabur Terbirit-birit Tinggalkan Motornya, Driver Ojol di Pangkalan Ini Lari Saat Didatangi Wanita, Ternyata Gegara Diikuti Petugas Medis, Ini Kronologinya!

Hal itu disebut bahwa semua korban ditembak lantaran melanggar atau terang-terangan menentang kebijakan untuk menekan angka covid-19 tersebut.

Bahkan salah satu pemimpin di komunitas setempat bernama Edison Leon ditemukan tewas dengan sepucuk surat peringatan kepada pemerintah disamping jasadnya.

Surat tersebut berisikan informasi menganai salah satu gangster bernama La Mafia yang melakukan pemaksaan pos pemeriksaan terhadap masyarakat termasuk tenaga medis di wilayah Putumayo, Kolombia.

"Saya tidak berniat untuk mengirimkan orang kepada kematian," tulis Leon.

Baca Juga: Sebulan Lebih Terombang-ambing di Samudera Lepas, Begitu Pulang Puluhan Awak Kapal Ini Dinyatakan Positif Covid-19, Padahal Saat Berangkat Hasil Tesnya Negatif Virus Corona

Tentara Kolombia berpatroli di jalanan Usme, selatan Bogota, pada 15 Juli 2020. Pada 13 Juli, Bogota menerapkan lockdown zonasi, berefek pada 2,5 juta rakyatnya untuk menangkal Covid-19.
AFP via Kompas.com

Tentara Kolombia berpatroli di jalanan Usme, selatan Bogota, pada 15 Juli 2020. Pada 13 Juli, Bogota menerapkan lockdown zonasi, berefek pada 2,5 juta rakyatnya untuk menangkal Covid-19.

Beberapa hari kemudian, kelompok itu membunuhnya.

Sebagai informasi, Kolombia menjadi salah satu negara dengan catatan orang terinfeksi covid-19 cukup banyak.

Source :Kompas.comDaily Mail Human Rights Watch

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x