Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Keenakan KKN Sampai Lupa Daratan, Mahasiswa IPB Habiskan Waktu Sampai 15 Tahun untuk Jadi Petani di Desa, Pulang-pulang Langsung Dapat Gelar Insinyur Pertanian

Dwi Nur Mashitoh - Sabtu, 18 Juli 2020 | 07:13
Muhammad Kasim Arifin
Hutan Tersisa

Muhammad Kasim Arifin

Dalam 'Hanna Rambe' sebagaimana dikutip hutan-tersisa.org, Meski harus berjalan kaki berkilo-kilo meter keluar-masuk hutan dan perkampungan, Kasim yang memasuki usia 66 tahun (lahir di Langsa, Aceh Timur, 18 April 1938) tidak tampak kelelahan.

Baca Juga: Raffi Ahmad Mendadak Salah Tingkah Saat Tiba-tiba Harus Satu Panggung dengan Ayu Ting Ting, Nagita Slavina : Nggak Usah Gitu-gitu Amat!

"Pekerjaan saya memang seperti ini. Tahun 1960-an saya pernah melintasi jalur ini sampai ke Lokop," ungkapnya.

Lebih detail lagi, Kasim menghitung laju kerusakan hutan per detik, yang menunjukkan angka 965 meter persegi.

Sementara pertambahan penduduk yang rata-rata tiga juta jiwa per tahun pada kenyataannya justru mempercepat laju kerusakan hutan, bukan memperbesar rehabilitasi hutan.

Kasim pun akhirnya mengajar menjadi dosen di Unsyiah, Aceh, dan 'terlambat menikah' serta dikaruniai 3 orang anak.

Baca Juga: Tak Tahu Diri Nyetir Ugal-ugalan, Pengemudi Mobil Ini Malah Tabrak Mati Polisi yang Menegurnya Lalu Kabur Melarikan Diri

Dia juga menerima penghargaan kalpataru.

Pahlawan pertanian ini telah lama meninggal, namun banyak kisah dari hidupnya yang dapat dipjadikan pelajaran bagi generasi sekarang.

(Muflika Nur Fuaddah)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Mengharukan, Betapa Mahasiswa IPB yang 'Hilang' Selama 15 Tahun Ini Memilih Mengakrabi Para Petani dan 'Tinggalkan' Bangku Kuliah, Lebih Nyaman Pakai Sandal Jepit dan Kaos Lusuh

Source : intisari online

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x