Follow Us

Jelas-jelas Bangun Pangkalan Militer di Perairan Sengketan Laut China Selatan, Tiongkok Masih Berdalih Untuk Perdamaian, AS Geram dan Ajak Seluruh Dunia Tak Tinggal Diam

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Selasa, 14 Juli 2020 | 15:35
Jelas-jelas Bangun Pangkalan Militer di Perairan Sengketan Laut China Selatan, Tiongkok Masih Berdalih Untuk Perdamaian, AS Geram dan Ajak Seluruh Dunia Tak Tinggal Diam
YouTube/Frankly Explained

Jelas-jelas Bangun Pangkalan Militer di Perairan Sengketan Laut China Selatan, Tiongkok Masih Berdalih Untuk Perdamaian, AS Geram dan Ajak Seluruh Dunia Tak Tinggal Diam

Analis regional mengatakan akan sangat penting untuk melihat apakah negara-negara lain akan mengadopsi sikap AS.

Apa yang mungkin dilakukan Washington untuk memperkuat posisinya dan mencegah Beijing menciptakan "fakta di atas air" untuk mendukung klaimnya.

Hubungan antara Amerika Serikat dan China semakin tegang selama enam bulan terakhir atas penanganan Beijing terhadap pandemi virus corona.

Baca Juga: Ketegangan Hampir Berbuah Perang Samudera, Militer AS dan Tiongkok Gelar Latihan di Laut China Selatan Saling Berhadapan: Mereka Melihat Kami dan Sebaliknya

Cengkeraman China yang semakin ketat di Hong Kong dan penumpasannya terhadap komunitas Muslim Uighur di Tiongkok menjadi beberapa alasan penyebabnya.

Data Reuters menunjukkan, China mengklaim 90% dari Laut China Selatan yang berpotensi kaya energi.

Akan tetapi Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam juga mengklaim bagian-bagiannya, di mana sekitar US$ 3 triliun perdagangan melalui wilayah ini setiap tahunnya.

Baca Juga: Ogah Kecolongan Atas Kenekatan Tiongkok yang Ingin Kuasai 90 % Laut China Selatan, Jepang Lebih Pilih Modifikasi 2 Kapal Perang Jadi Kapal Induk Lawan Xi Jinping

Beijing telah membangun pangkalan-pangkalan di atas militer di wilayah itu, meskipun mengatakan niatnya untuk perdamaian.

Beijing secara rutin menjabarkan ruang lingkup klaimnya dengan mengacu pada apa yang disebut sembilan garis putus-putus yang meliputi sekitar sembilan persepuluh dari Laut China Selatan 3,5 juta kilometer persegi di peta Tiongkok.

Baca Juga: Pantas Saja Diincar China, Natuna Utara Ternyata Simpan Gunungan Harta Karun, Indonesia Sampai Rubah Peta untuk Pukul Mundur Xi Jinping dan Pasukannya

"Ini pada dasarnya adalah AS untuk pertama kali menyebutnya tidak sah," kata Chris Johnson, seorang analis dari Pusat Studi Strategis dan Internasional.

Source : Kontan.co.id

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest