Bahkan ungkap Andre, Prabowo Subianto selaku pemimpin Partai Gerindra tak pernah mengambil keputusan seperti itu, menurutnya sosok yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan itu justru pribadi yang demokratis.
Selama Andre menjadi kader partai Gerindra, ia mengungkap tak pernah sekalipun Prabowo Subianto mengambil keputusan yang sewenang-wenang.
Menurutnya Prabowo adalah sosok yang mau mendengar masukan dari setiap kadernya saat akan mengambil keputusan.
"Arah kebijakan partai tentu ada di tangan ketua dewan pembina, yaitu Pak Prabowo, tapi Gerindra partai yang demokratis sehingga Pak Prabowo selalu mendengarkan masukan kader-kader beliau sebelum mengambil keputusan," ujar Andre Rosiade.
Apa yang diungkapkan oleh Andre Rosiade itupun juga disetujui oleh rekan separtainya yang juga duduk di Senayan, Habiburokhman.
Habiburokhman mengungkap selama dirinya menjadi kader partai, ia hanya pernah meneken pakta integritas yang isinya mengatur untuk taat pada AD/ART partai, sekaligus program dan keputusan partai.
Perihal teken surat pemecatan kader sewaktu-waktu itupun anggota Komisi III DPR RI itu tak pernah merasa menandatangai surat tersebut.
"Kalau seperti militer dalam konteks disiplin mungkin ada benarnya. Sebagaimana tercantum dalam Pasal 16 Anggaran Dasar, setiap kader wajib mematuhi kebijakan dan program partai," kata Habiburokhman.
"Kalau tanda tangan surat pemecatan saya enggak tahu, mungkin yang dimaksud pakta integritas," ujar dia.