Penahanan dari beberapa orang Ukraina itupun juga cukup lama dirasakan.
Kala itu sebuah kapal milik penjaga pantai Rusia menabrak kapal berbendera Ukraina, yang langsung melancarkan tembakan ke dua kapal tersebut.
Insiden itu mengakibatkan 24 anggota dinas Ukraina, bersama dengan tiga kapal mereka, dibawa ke tahanan Rusia.
Baca Juga: Rusia Sedang Persiapkan Uji Coba Rudal Balistik Antar Benua, Warganya Langsung Dievakuasi
Baik pelaut dan kapal dikembalikan ke Ukraina musim gugur lalu setelah berbulan-bulan di Rusia.
Dan tepat di akhir bulan kemarin, hubungan kedua negara semakin memanas.
Tak ingin dipecundangi di wilayah laut seperti dua tahun yang lalu, Ukraina pun mencari bantuan pada negara dengan kekuatan militer luar biasa seperti Amerika Serikat.
Pada bulan Juni, Departemen Luar Negeri AS mengumumkan telah menyetujui penjualan hingga 16 Kapal Patroli Mark.
Mark VI adalah kapal bersenjata berat yang sama yang digunakan oleh Riverines Angkatan Laut AS.
Baca Juga: Disebut Cuma Macan Kertas, US Air Force Terbangkan Pembom Nuklir B-52 Satroni Wilayah China
Versi AS mengemas dua MK 50, kaliber 50 Gun Weapon Systems yang distabilkan, dioperasikan jarak jauh, dipandu secara optik; dua MK 38 Mod 2 (25mm) Gun Weapon Systems (juga dioperasikan dari jarak jauh dengan sistem optik canggih); dan dua senapan mesin kaliber .50 kru yang dilayani.
Kapal itu dapat mengalami baku tembak hingga 45 menit, kata seorang operator kepada Defense News pada tahun 2019.