Waduk dan sungai yang mengalami sedimentasi itu akan dikeruk secara terus menerus.
"Dan lumpur hasil kerukan itu dikemanakan? Lumpur itu kemudian ditaruh di kawasan Ancol,”tambahnya.
Menurut Anies, pengerukan sudah terjadi lama sehingga menghasilkan 3,4 juta meter kubik lumpur.
"Nah lumpur ini kemudian dimanfaatkan untuk pengembangan kawasan Ancol. Jadi ini adalah sebuah kegiatan untuk melindungi warga Jakarta dari bencana Banjir," terangnya.
Ia mengklaim proyek ini berbeda dengan reklamasi 17 pulau yang dihentikan, karena reklamasi tersebut ditumpangi pihak swasta dan bersifat cenderung merugikan.
“Di sana (proyek reklamasi 17 pulau) ada pihak swasta berencana membuat kawasan komersial, membutuhkan lahan, lalu membuat daratan, membuat reklamasi,” jelas Anies.
“Disitu menerabas ketentuan lingkungan hidup, ada unsur hilangnya hajat hidup para nelayan, dan berhadapan dengan kawasan Cengkareng Train dan wilayah muara sungai angke," katanya.
Efek lain dari reklamasi 17 pulau yakni mengganggu aliran sungai wilayah laut lepas dan malah menyebabkan banjir.
Mantan Menteri Pendidikan itu menyakinkan, reklamasi 17 pulau telah sepenuhnya dihentikan dengan mencabut 13 izin atas pantai pulau.