Follow Us

Perjuangkan Lahan Demi Rakyat Kecil, Bupati Lumajang Dipolisikan: Nyawa di Tanah Kami Tak Semahal Tambang, Selamat Jalan Salim Kancil

Rifka Amalia - Sabtu, 11 Juli 2020 | 18:13
Bupati Lumajang Thoriqul Haq menghadiri pemeriksaan di Mapolda Jatim, Kamis (9/7/2020)
KOMPAS.COM/A. FAIZAL

Bupati Lumajang Thoriqul Haq menghadiri pemeriksaan di Mapolda Jatim, Kamis (9/7/2020)

Sebuah gambar bertuliskan “DI TANAH KAMI NYAWA TAK SEMAHAL TAMBANG. SALIM KANCIL DIBUNUH” banyak beredar di dunia maya Indonesia, khususnya media sosial.

Salim Kancil adalah seorang aktivis lingkungan hidup yang menolak tambang pasir di desa lumajang. Salim tewas setelah dikeroyok oleh lebih dari 40 orang. Sementara rekannya Tosan, mengalami luka berat sehingga harus menjalani perawatan intensif saat itu.

Baca Juga: Jual 2 Buah Batu Aneh, Orang Ini Untung Besar Gegara Harganya Capai Rp 42,2 Miliar, Pakar Sebut Bukan Batu Sembarangan!

Bagaimana peristiwa itu dapat terjadi? Kronologi kematian Salim Kancil yang menolak tambang pasir di Lumajang versi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) yang dikutip dari laman Facebook Walhi berikut ini mungkin dapat sedikit menjelaskan.

“Awal terjadinya penolakan Aktivitas Penambangan Pasir masyarakat Desa Selok Awar – Awar sekitar bulan Januari 2015. Bentuk penolakan masyarakat berupa pernyataan sikap FORUM KOMUNIKASI MASYARAKAT PEDULI DESA SELOK AWAR – AWAR KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG yang semua dibentuk oleh 12 warga masyarakat, yaitu:

1. Bapak TOSAN

2. Bapak IKSAN SUMAR

3. Bapak ANSORI

4. Bapak SAPARI

Baca Juga: Punya Tambang Berlian Terbesar di Dunia Hingga Semua Rakyatnya Jadi Milyader, Namun Negara Ini Malah Dililit Kemiskinan

5. Bapak SALIM / P. KANCIL

6. Bapak ABDUL HAMID

Halaman Selanjutnya

7. Bapak TURIMAN

Source : Intisari Online

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest