Kejadian tersebut bahkan membuat beberapa orang sekitar menangis dan berteriak histeris yang terdengar dari rekaman video yang beredar.
Usut punya usut, kasus pembakaran dan pengrusakan itu dipicu karena masalah adat dari daerah setempat.
Rumah yang dibakar massa diketahui milik seorang warga berinisial BHR yang terletak di Dusun Tassoso, desa Gunung Perak, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai.
Peristiwa pembakaran tersebut berdasarkan laporan terjadi pada Rabu (30/20/2019) petang.
Melansir dari laman Tribun Timur, korban BHR dulu diduga pernah membawa kabur seorang gadis berinisal H ke Makassar dan melakukan kawin lari.
Akibatnya, keluarga dari H merasa tak terima dan meminta BHR membawa pulang kembali H ke Tassoso.
BHR pun berniat untuk kembali ke kampung halamannya, namun dengan syarat dan sanksi yang sudah diberikan oleh tokoh adat di Desa Gunung Perak.
Korban menyanggupi sanksi tersebut hingga akhirnya kedua belah pihak antara H dan BHR sudah saling sepakat.
Ia pun diperbolehkan kembali ke kampung halamannya dengan syarat tak boleh bertemu dengan keluarga H, namun ada pengeculian, jika secara tak sengaja bertemu dengan keluarga H di tempat umum.